Samsung di IFA 2024: bakal Ada 200 Juta Perangkat Galaxy yang Berotak AI
thedesignweb.co.id, Jakarta – Samsung Electronics kembali ramai dengan visi ambisiusnya “AI untuk Semua” di ajang IFA 2024 di Berlin, Jerman.
Dalam rangka memperingati 100 tahun IFA, raksasa teknologi ini menegaskan kembali komitmennya terhadap demokratisasi kecerdasan buatan (AI), menjadikannya lebih mudah diakses dan dipahami oleh semua orang.
Chief Marketing Officer Samsung Eropa, Benjamin Brown, mengatakan dalam keterangan resminya, Jumat (06/09/2024) bahwa “perdebatan seputar kecerdasan buatan sedang memanas.
“Kami di Samsung ingin menunjukkan bahwa kecerdasan buatan bukan sekadar teknologi rumit, namun asisten cerdas yang dapat membuat hidup kita lebih mudah,” ujarnya.
AI untuk Semua Samsung memiliki beragam produk berkemampuan AI, mulai dari perangkat seluler, peralatan rumah tangga, hingga hiburan rumah.
Pada akhir tahun 2024, Samsung memperkirakan 200 juta perangkat Galaxy berkemampuan AI akan berada di tangan konsumen.
Dengan lebih dari 500 juta perangkat yang terhubung, pengguna dapat mengontrol berbagai perangkat Samsung mulai dari smartphone hingga peralatan rumah tangga hanya dengan satu sentuhan.
Samsung menyadari pentingnya kecerdasan buatan dalam mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Produk Samsung yang didukung AI juga memungkinkan konsumen menyesuaikan pengalaman sehari-hari.
Baik itu menjalani kehidupan yang lebih berkelanjutan, mengembangkan kreativitas, atau berhubungan dengan orang-orang yang dicintai.
“Kami ingin memberi pengguna kendali penuh atas kehidupan sehari-hari mereka.” “Baik itu mengatur jadwal, meningkatkan kreativitas, atau menjaga hubungan dengan orang tersayang, Samsung AI siap membantu,” tambah Brown.
Namun, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami potensi kecerdasan buatan. Samsung melihat ini sebagai peluang besar untuk mengedukasi masyarakat dan menunjukkan bagaimana AI dapat memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
15% responden survei Samsung mengatakan mereka sepenuhnya menyadari bagaimana AI dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sementara 66% mencari cara untuk menghabiskan lebih banyak waktu.