Sederet Tantangan Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo, Apa Saja?
Liputan6.com, Jakarta Ekonom CORE Indonesia Muhammad Faisal mencontohkan sejumlah kementerian di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, ke depan akan sulit menjaga kerja sama antar dinas agar tidak terjadi interaksi.
Tercatat ada 48 kementerian, tujuh di antaranya Kementerian Koordinator (Kemenko) dan 41 Kementerian Teknis.
Faisal mencatat, banyak kementerian baru yang dibentuk di kabinet Presiden Prabowo. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya menjaga kerja sama yang kuat antarkementerian.
“Soal persatuan juga penting, karena kementerian utama di kabinet harus kuat. Kabinetnya juga ‘gemuk’, banyak jabatan baru dan nama-nama baru, semuanya berbeda dari kementerian lama dan kementerian baru,” kata Faisal di Liputan6.com, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya, jumlah layanan itu sendiri bisa jadi menyulitkan. Pasalnya, satu kementerian tidak bisa menyelesaikan permasalahan keuangan sendirian, melainkan harus ada permasalahan kementerian yang berbeda.
Artinya harus ada kerja cepat, sulit untuk bisa berkoordinasi dan berkoordinasi dengan kementerian lain. Karena permasalahan keuangan tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian, tapi harus berbeda kementerian, ujarnya.
Selain itu, Faisal juga menyebut beberapa nama kementerian di Kabinet Merah Putih terlihat sama, seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Direktur Badan Perlindungan Pekerja.
“Masalah koordinasi dan kejelasan kerja antara satu kementerian dengan kementerian lainnya merupakan permasalahan yang perlu diselesaikan. Koordinasi dan kerja sama yang baik itu penting, karena ini akan sangat menyulitkan menteri baru,” pungkas Faisal.
Ada momen menarik di penghujung pidato Presiden Prabowo Subianto pada rapat kabinet pertama di Kantor Presiden, Jakarta. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Usai memberi pengarahan kepada para menterinya, Prabowo memanggil wartawan yang mengawalnya keluar. Sebab, akan masuk kategori tertutup.
“Saya kira saat ini mungkin para jurnalis bisa kembali ke posisi semula karena mungkin ada petunjuk detailnya,” kata Prabowo dalam rapat kabinet, Rabu (23/10/2024).
Sembari menunggu awak media pulang, mantan Menteri Pertahanan itu meminta izin untuk minum kopi terlebih dahulu.
“Saya beri kesempatan kepada wartawan untuk menggantikannya, saya izin minum kopi dulu,” kata Prabowo sambil menyapa dan tersenyum.
Dalam beberapa pidatonya, Prabowo meminta para menterinya untuk menjamin keutuhan dan keberlangsungan Indonesia. Ia ingin para pendukungnya pandai mengelola keuangan negara.
“Dan untuk menjamin keutuhan dan kelangsungan hidup NKRI, kita harus menjaga dan mengelola kekayaan negara kita secara andal, hati-hati, dan bijaksana,” kata Prabowo.
Dengan menjaga perekonomian Indonesia, kata Prabowo, negara bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya.
“Jika kita tidak bisa melindungi dan mengelola perekonomian negara kita, jika kita tidak bisa memberikan pelayanan kepada rakyat kita, kita bisa menyediakan kebutuhan rakyat kita, kita bisa membiayainya” – semua yang dibutuhkan pemerintah saat ini, “katanya.