Lifestyle

THE NEWS Sekolah di Tana Toraja dengan Pemandangan Terindah di Indonesia, Disebut Mirip Perbukitan Swiss

thedesignweb.co.id, Jakarta – Sekolah di Tana Toraja memiliki tampilan yang unik. Sekolah tanpa pagar itu menghadap ke perbukitan hijau.

“Sekolah dasar di Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini adalah kemenangan besar. Dikelilingi pemandangan perbukitan hijau yang indah, sekolah ini sangat menarik untuk dilihat,” tulis @ussfeed di Instagram pada 13 September 2024 dalam bahasa Inggris.

Atap seng sekolah tampak berkarat dan bangunan sudah berdiri beberapa lama. Ada banyak ruang kelas, seperti sekolah lainnya, dengan coretan di dindingnya.

“Kalau disekolahku ada heboh seperti ini, aku pasti akan senang pergi ke sekolah setiap hari. Bagaimana dengan kalian semua?”, tulis akun lain.

Video asli milik pembuat konten dengan akun @jonesdospy18. Ia mengatakan, saat mendaftar sekolah, siswanya sedang pulang sekolah, sehingga terkesan sepi.

Selain pemandangannya yang indah, terdapat juga sapi-sapi yang sedang merumput di sekitar halaman sekolah. Pemandangan alam ini juga menampilkan sungai yang mengalir di bawah perbukitan hijau. Saking indahnya, beberapa netizen menyebut pemandangannya mirip Swiss.

Netizen yang melihat hal tersebut pun kaget dan berkomentar. Wilayah timurnya luar biasa, alamnya luar biasa, tulis seorang warganet.  “Apakah Swiss Indonesia? 😭🫵🏻🤍🤍🤍,” sambung yang lain. 

“Senang sekali kita jalan-jalan ke sana, tapi lain ceritanya buat warga yang puluhan tahun tinggal di sana😂,” tulis yang lain. 

“Keindahan keaslian Indonesia Timur dengan keindahan alamnya sambil belajar mengenali jati diri sebagai bagian dari Indonesia ❤️,” balas netizen. “Kalau sudah pindah ke luar negeri pasti selalu teringat kampung halaman, indah sekali😍,” balas yang lain.

Netizen lainnya pun tak meragukan kecantikan Tana Toraja. Salah satu warga sekitar mengomentari alam yang masih berdiri.

“Buat yang belum pernah ke Toraja, worth it banget. Bukan cuma alamnya, tapi wisata budayanya juga menarik dan menurutku unik di Indonesia. Hehe, ini iklan kampung halamanmu,” tulisnya. pengguna internet

“Ini di Ollon, Tana Toraja,” kata netizen tentang lokasinya. 

“Tapi gedung sekolahnya timpang banget, kayak gedung SD negeri di desa saya tahun 2000-an, beratap seng🥲… Ternyata pendidikan di Indonesia memang tidak akan setara di tahun 2024,” ujarnya. tulis seorang warganet.

“Anak-anak yang menonton ini tidak akan ingat kalau mereka ingin bermain ponsel dan memanjat pohon 😍,” lanjut warganet. “Kalau tidak ada illegal logging, kalau lahan pemukiman dibatasi wilayah, kalau tidak dibangun lahan industri sembarangan pasti Indonesia akan seperti ini 🔥,” kata wargaganet. 

“Wah desanya indah sekali, lengket ✨️,” sahut yang lain. “Alamnya indah banget😍,” sahut yang lain.

Dalam kaitannya dengan wisata alam, pesona Indonesia kerap memberikan kejutan bagi pengunjungnya. Seorang traveler berbagi pengalamannya mengunjungi pasar tradisional di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pemandangan pulau dan pegunungan yang indah.

“Menurut saya pribadi, pasar dengan pemandangan terindah di Indonesia. Pasar ini pasar Selasa dan Jumat di Alor Kecil, NTT, Pulau Alor,” ujar traveler akun @campervangirl01 di TikTok yang berkeliling nusantara. Rabu 11 Juli 2024 bersama nenek tua itu.

Demikian pendapat pribadinya sambil menunjukkan kamera video suasana pasar. Para pedagang terlihat menjual sayuran, buah-buahan, dan bahkan tekstil buatan pengrajin lokal.

“Tempat wisatanya Pulau Ternate, Pulau Kepa dan Pulau Buaya, atau lebih tepatnya Alor Kecil, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur atau NTT,” ujarnya.

Di dekat pantai Anda bisa melihat para ibu-ibu berjualan ikan segar hasil tangkapan dari laut. Beberapa perahu kecil milik nelayan setempat mendarat tak jauh dari sana.  

Banyak orang mengunjungi pasar untuk membeli dan menjual. Tempatnya seperti pasar kaget, karena layanan hanya tersedia pada hari Selasa dan Jumat.

“Di sini bisa ditemukan kain tenun asal Pulau Ternate, langsung dari Umapura. Memang ada sentra kain tenun dari Alor,” jelasnya.

“Kainnya bagus sekali,” lanjutnya sambil menunjuk berbagai benda yang ditenun dengan berbagai ornamen. 

Menurut traveler, harga tekstil yang ditawarkan di pasaran tidak mahal. Harganya berkisar antara Rp350.000 hingga Rp500.000 per potong.

“Harus datang pagi-pagi untuk melihat pemandangan seperti ini. Karena pasar baru tutup jam 9 pagi, setelah jam 9 sepi,” dia mengingatkan, saat para pedagang bubar.

Konten yang disukai lebih dari 16 ribu pengguna TikTok ini pun mendapat beragam pendapat dari warganet. “Kok tempat seindah itu belum dikembangkan sebagai objek wisata?” tanya netizen.

  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *