DESIGN WEB Sepatu Bata Catat Penjualan Turun 22,47%, Rugi Membengkak
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kinerja PT Shoes Bata TBK (BATA) masih lesu sepanjang paruh pertama tahun 2024. Produsen sepatu Bata mencatatkan penurunan penjualan dan kerugian yang semakin meningkat.
PT Shoes Bata Tbk melaporkan penjualan Rp 260,29 miliar pada semester I 2024, mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis, Minggu (6/10/2024). Penjualan tersebut mengalami penurunan sebesar 22,47 persen dibandingkan periode yang sama. Tahun lalu sebesar Rp 335,76 miliar. Beban pokok penjualan turun 15,7 persen menjadi Rp166,97 miliar dari Rp198,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laba kotor perseroan turun 32,15 persen menjadi Rp93,32 miliar pada semester I 2024 dari Rp137,54 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan meningkatkan penjualan dan pemasaran menjadi Rp119,43 miliar pada akhir Juni 2024 dari Rp103,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp45,25 miliar dari Rp57,70 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban restrukturisasi tercatat sebesar Rp64,47 miliar.
Perseroan juga mencatatkan keuntungan pelepasan aset jangka panjang yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp 27,79 miliar. Beban operasional lainnya hingga semester I 2024 meningkat menjadi Rp4,77 miliar dari Rp244,93 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, perseroan membukukan rugi usaha hingga semester I 2024 sebesar Rp120,05 miliar dari tahun lalu Rp23,63 miliar.
Perseroan membukukan kerugian periode berjalan sebesar Rp 127,43 miliar hingga semester I 2024. Kerugian perseroan periode berjalan meningkat sekitar 292,47 persen menjadi Rp 127,43 miliar pada semester I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun ini. masa lalu. Rp32,47 miliar
Sedangkan kerugian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik unit induk melebar menjadi Rp127,34 miliar pada semester I 2024 dari Rp32,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, rugi dasar per saham perseroan meningkat menjadi Rp97,96 pada semester I 2024 dari Rp24,88 pada periode yang sama tahun lalu.
Sejak Desember 2023 hingga semester I 2024, total modal perseroan tercatat Rp4,48 miliar hingga Rp131,35 miliar. Total liabilitas meningkat dari Rp454,38 miliar menjadi Rp490,57 miliar pada Desember 2023 hingga akhir Juni 2024. Perseroan mencatatkan aset sebesar Rp585,73 miliar pada periode Desember 2023 hingga semester I 2024 sebesar Rp495,05 miliar. Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 60,84 miliar per 30 Juni 2024.
Sebelumnya, PT Shoes Bata Tbk (BATA) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Sepatu Bata mencatatkan kerugian Rp 13,86 miliar.
Dalam keterbukaan pasar saham, Selasa (4/06/2024), perseroan membukukan penjualan Rp 113,46 miliar pada kuartal I 2024 saat mengumumkan laporan keuangan perseroan. Penjualan tersebut mengalami penurunan sebesar 16,63 persen dibandingkan penjualan pada kuartal I sebelumnya. tahun yang tercatat sebesar Rp 136,09 miliar.
Meski penjualan turun, beban pokok penjualan relatif sama yakni Rp80,36 miliar pada Q1 2024 dibandingkan Rp80,59 miliar pada Q1 2023. Dampaknya, laba bersih perseroan pada Q1 2024 turun menjadi Rp33,1 miliar dari Rp55,5 miliar pada Q1 2024. kuartal pertama tahun 2023.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan merealisasikan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp41,89 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar Rp22,55 miliar. Pada periode yang sama, perseroan membukukan keuntungan pelepasan aset tetap sebesar Rp28,34 miliar dan biaya operasional lainnya sebesar Rp1,78 miliar.
Dari rincian tersebut, perseroan berhasil menekan rugi usaha hingga Rp4,79 miliar pada kuartal I 2024. Sedangkan pada kuartal I tahun lalu, rugi usaha perseroan mencapai Rp27,65 miliar. Pada kuartal I 2024, perseroan juga mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 215,14 juta dengan beban keuangan sebesar Rp 9,06 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan mencatatkan realisasi Rui kepada pemilik unit induk sebesar Rp 13,86 miliar. Kerugian tersebut mengecil dibandingkan kerugian pada triwulan I 2023 yang tercatat sebesar Rp 27,15 miliar.
Aset perseroan tercatat sebesar Rp665,04 miliar pada Maret 2024, dari Rp585,74 miliar pada akhir tahun lalu. Liabilitas hingga Maret 2024 meningkat menjadi Rp548,18 miliar dari Rp545,4 miliar pada Desember 2023. Sedangkan ekuitas per 31 Maret 2024 turun menjadi Rp117,76 miliar dari Rp131,35 miliar pada Desember 2023.