Saham

Siap-siap, Rencana Pemangkasan Bunga Fed dan Pilpres AS Bakal Berpengaruh ke Bursa Saham Indonesia

 

thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rahman menjelaskan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) mengindikasikan akan memangkas suku bunganya. pada bulan September. Rencana penurunan suku bunga The Fed akan berdampak pada pasar saham Indonesia.

Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga (FFR) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 September 2024. Namun belum diketahui secara pasti seberapa besar penurunan tersebut.

“Kalau melihat situasi global saat ini, terakhir kali The Fed berencana menurunkan suku bunganya, akan berdampak,” kata Iman, dilansir Antara, Selasa (27/8/2024).

Selain itu, proses pemilu di Amerika Serikat pada akhir tahun juga akan berdampak pada pasar saham Indonesia, lanjutnya.

“Dampaknya bisa besar, terutama pemilu AS, tapi sekarang semuanya mahal, jadi mudah-mudahan bisa berhasil juga di sini,” kata Iman. Politik dalam negeri

Pengamat menyebutkan, persepsi pelaku pasar terhadap situasi politik di Tanah Air juga berdampak pada pasar saham. Namun menurutnya, situasi perekonomian di Indonesia hingga saat ini masih baik.

“Persepsi masyarakat terhadap situasi politik kita juga mendukung apa yang terjadi di indeks tersebut. Sejauh ini, Indonesia belum melihat dengan baik dari sisi makroekonomi,” kata Iman.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Senin (26/08/2024). Awal pekan ini, sebagian besar sektor ekuitas berubah menjadi hijau.

Indeks IHSG naik 0,82 persen menjadi ditutup pada 7.606,19 mengutip data RTI. Indeks LQ45 meningkat 0,73 persen menjadi 950,05. Seluruh indeks saham berubah menjadi hijau.

Awal pekan ini, indeks IHSG mencapai level tertinggi 7.619,90 dan terendah 7.558,23. Sebanyak 360 saham menghijau, mengangkat IHSG. Sebanyak 219 saham melemah dan 217 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.151.968 kali dan 16,6 miliar lembar saham diperdagangkan. Saham tersebut memiliki nilai pasar harian sebesar $12,4 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.425.

Sebagian besar sektor real estate berubah menjadi hijau. Sektor saham siklis mengalami kenaikan terbesar, naik 2,53 persen. Sektor perumahan tumbuh sebesar 2,01 persen dan sektor energi sebesar 1,14 persen. Selain itu, saham-saham utama naik 1,13 persen, saham kesehatan naik 0,20 persen, dan saham keuangan naik 0,71 persen. Selain itu, sektor infrastruktur meningkat 0,65 persen dan sektor transportasi sebesar 0,69 persen.

Sedangkan saham industri melemah 0,09 persen, saham non-siklikal melemah 0,20 persen, dan saham teknologi melemah 0,59 persen.

 

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 1,89 persen ke Rp 52 per saham sementara IHSG menguat. Saham GOTO turun tipis ke Rp 52 per saham. Saham GOTO mencapai level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 51. Total volume perdagangan sebanyak 10.963 kali dan 13.594.556 transaksi. Nilai transaksinya adalah $58,1 miliar.

Saham BBRI menguat 2,91 persen ke Rp 5.300 per saham. Saham BBRI menguat 50 poin menjadi 5.200 aryi. Saham BBRI sempat tertinggi Rp 5.325 dan terendah Rp 5.200. Total penjualan sebanyak 50.409 kali dan 3.720.480 lembar saham. Nilai transaksi Rp 2 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *