Saham

Siapapun Pemenang Pemilu AS, Begini Strategi Investasinya

thedesignweb.co.id, Jakarta – Saat ini semua mata tertuju pada Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS). Saat ini, pemimpin mana pun dari Amerika pasti mempunyai pengaruh global baik langsung maupun tidak langsung, termasuk Indonesia.

Itu sebabnya Niko Demus, Asisten Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus, mengatakan pemilu AS selalu meningkatkan volatilitas suatu saham di Amerika dan dunia. Yang menarik adalah jika Anda menghitung rata-rata antara tahun 1964 dan 2020, setiap kali pemilu AS berakhir, Dow naik rata-rata sebesar 9,3%.

“Nico menciptakan sentimen positif bagi para pelaku pasar dan investor global karena mendorong katalis positif bagi pasar global, apalagi jika pemenangnya adalah kandidat favorit pasar,” kata Niko, Selasa (5/11/). . 2024).

Keduanya mempunyai implikasi bagi dunia. Namun, tidak semua kemenangan akan berdampak positif terhadap perekonomian global. Trump dengan kebijakan “Make America Great Again” yang akan mengutamakan Amerika sebagai porosnya. “Tidak salah, tapi akan berdampak buruk pada perekonomian global. Karena Trump pasti akan menerapkan kebijakan proteksionisme,” ujarnya.

Harris, sebaliknya, lebih pendiam dan, seperti pendahulunya, Joe Biden, memiliki agendanya sendiri. Jadi dari segi volatilitas, Trump akan lebih tinggi jika menang dibandingkan Harris. Menurut Nikon, pelaku pasar dan investor akan melihat hal ini sebagai hal yang perlu diwaspadai.

“Jadi kita wait and see, masih ada peluang bagi para pelaku pasar dan investor yang tidak ingin terjebak dalam volatilitas ini,” kata Niko.

Merujuk pada situasi tersebut, Chief Investment Officer Investment Asset Management Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma sebelumnya mengatakan aliran dana asing bisa saja berubah. Berdasarkan data RTI, orang asing membeli kekayaan bersih sebesar $261,07 miliar di seluruh pasar pada 4 November 2024. Namun penjualan bersih ke asing tercatat Rp 2,14 triliun pada pekan lalu.

“Dalam jangka pendek, aliran dana asing dapat berfluktuasi di bawah pengaruh faktor-faktor yang perlu kita fokuskan, seperti pemilu AS, ketegangan geopolitik, risiko ketidakstabilan ekonomi dalam negeri, dan kebijakan baru pemerintah,” kata Samuel dalam laporan sebelumnya.

Desmond Wira, yang mengawasi pasar modal, mengatakan dalam pertemuan baru-baru ini bahwa Trump kemungkinan akan mengungguli Kamala. Jika Trump memenangkan pemilu presiden AS dengan sikap yang lebih kuat terhadap kepentingan dalam negeri, maka dolar AS kemungkinan akan menguat dan rupee melemah.

“Jika dolar menguat maka akan berdampak pada pelemahan rupiah. Selain itu, Trump akan merespons lebih agresif langkah Indonesia bergabung dengan BRICS. Saya kira IHSG akan lebih berpandangan negatif terhadap satu saham.” katanya. Pada Senin (4/11/2024) oleh Desmond thedesignweb.co.id.

Sedangkan jika Kamala Harris memenangkan pemilu AS, sentimen negatif akan berkurang meski tren negatif masih terlihat. Di sisi lain, perekonomian dalam negeri terus melemah. PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,00% pada kuartal ketiga tahun 2024, dibandingkan dengan 5,05% pada kuartal kedua tahun 2024.

Oleh karena itu, saham IHSG masih dalam tren naik. Strategi investor menunggu saham tersebut terus tumbuh, kata Desmond.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *