Berita

Sidang Penentuan Ketua DPD 2024-2029 Ricuh

thedesignweb.co.id, Jakarta – Terjadi perbedaan pendapat dalam sidang penetapan Presiden DPD RI 2024-2029. Perbedaan pendapat mengenai pemilihan pemimpin berujung pada kekacauan selama persidangan.

— Bos menyela bos! kata setiap senator yang berkampanye untuk mendapatkan pendapat.

“Iya cukup, cukup,” jawab Ismet Abdullah Jakarta, Selasa (10/1/2024) di Kompleks Parlemen Senayan, pimpinan pembahasan ruang sidang paripurna DPD RI.

Pada pukul 10, situasinya memburuk. Pemilih baru DPD RI yang baru terpilih meninggalkan tempat duduknya dan saling mengambil tempat duduk pagi ini.

Konfrontasi tidak dapat dihindari sampai hakim ketua memanggil tim keamanan.

Pamdal, tolong Pamdal, kata Ismet.

Anggota lain yang melihat perkelahian terjadi, segera mencoba melerai pertengkaran tersebut.

 

Sekadar informasi, alasan ketidaksepakatan terkait Pilpres DPD RI 2024-2029 dimulai dari tata tertib pemilu presiden. Diketahui ada dua calon presiden yang bersaing menjadi Presiden DPD RI 2024-2029. Bola pertama La Nyala Mattaliti dan bola kedua Sultan Bakhtiar Najamuddin.

Sejumlah anggota DPD RI protes ketika Ketua MPR menyatakan seluruh calon presiden harus memperoleh 25 persen suara dari 38 daerah yang terbagi antara Timur dan Barat.

Mereka menyebut 38 daerah tersebut tidak bisa mewakili seluruh 152 anggota DPD RI. Namun, menurut Ismet, hal itu hanya syarat pemilihan presiden berdasarkan kepastian bahwa calon yang diajukan dalam paket tersebut mendapat dukungan setara dari seluruh 38 daerah.

Dan pihak oposisi meminta ketua rapat tidak perlu melakukan konfirmasi, karena ketua dapat mengambil keputusan melalui pemungutan suara seluruh anggota. Sederhananya, jumlah bola terbanyak dapat menentukan pemenangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *