Sido Muncul Tebar Dividen Interim Rp 540 Miliar, Catat Jadwalnya
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan rencana pembagian dividen interim. Rencana ini sesuai dengan keputusan Direksi yang disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 23 Oktober 2024.
Nilai dividen interim yang akan dibagikan sebesar Rp 540 miliar atau Rp 18 per saham. Pembagian dividen interim ini mengacu pada data keuangan perseroan per 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 608,5 miliar.
Laba tersebut meningkat 35,79% dibandingkan laba semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 448,1 miliar. Peningkatan laba sepanjang semester pertama tahun ini seiring dengan peningkatan pendapatan. Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,9 triliun pada semester I 2024, meningkat 14,68% dibandingkan penjualan semester I 2024 yang tercatat sebesar Rp 1,65 triliun.
Pada saat yang sama, perseroan mencatatkan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp994,42 miliar. Aset industri farmasi dan jamu Sido Muncul pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp3,82 triliun, turun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,89 triliun.
Liabilitas semester I tahun ini turun signifikan menjadi Rp353,83 miliar dari Rp504,77 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas hingga Juni 2024 juga meningkat menjadi Rp3,47 miliar dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,39 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/10/2024), berikut jadwal pembagian dividen interim SIDO: Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Perdagangan: 4 November 2024 Tanggal Ex-Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 5 November 2024 Tanggal Pemenuhan Dividen di Pasar Spot: 6 November 2024 Tanggal Pembagian Dividen di Pasar Spot: 7 November November 2024 Tanggal Pendaftaran Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai siap pakai : 6 November 2024 Tanggal Pembayaran Dividen: 20 November 2024
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sebelumnya mengumumkan kinerja sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024. Pada periode tersebut, Sido Muncul mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi penjualan dan laba.
Penjualan SIDO hingga September 2024 tercatat sebesar Rp2,63 triliun, meningkat 11,24 persen dibandingkan penjualan September 2023 yang tercatat Rp2,36 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan hingga September 2024 meningkat menjadi Rp1,14 miliar dibandingkan Rp1,09 miliar pada September 2023.
Namun laba kotor perseroan masih naik menjadi Rp1,49 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp1,27 triliun pada September 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp386,84 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp131 miliar. ,81 miliar, beban lain-lain Rp35,13 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp35,42 miliar.
Hingga September 2024, perseroan mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp29,94 miliar dan beban keuangan sebesar Rp656 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 778,12 miliar pada September 2024.
Laba tersebut meningkat 32,65 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 586,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Jumat (25/10/2024), perseroan mencatatkan aset sebesar Rp3,94 triliun, naik dari Rp3,89 triliun pada Desember 2024. Liabilitas hingga September 2024 turun menjadi Rp306,33 miliar dari Rp504,77 miliar. pada bulan Desember 2023.
Sedangkan modal sendiri per 30 September 2024 meningkat menjadi Rp3,64 miliar dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,39 miliar.
Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) masih berada di zona merah sepanjang pekan ini. Saham SIDO lesu di tengah peralihan musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Indonesia pada tahun 2024 akan dimulai secara bertahap di berbagai wilayah. Sebagian kecil wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sejak Agustus 2024, sedangkan sebagian besar wilayah lainnya diperkirakan akan mengalami awal musim hujan antara September hingga November 2024.
Mengutip data RTI, saham SIDO turun 1,49 persen menjadi 660 sekitar pukul 11.00 WIB. Dalam situasi ini, saham SIDO turun 0,75 persen dalam sepekan. Meski demikian, saham SIDO masih menguat 25,71% YTD atau YTD (YTD).
Saat ini NH Korindo Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi overweight pada saham SIDO dengan TP 750.
“Kami mempertahankan rekomendasi overweight kami untuk SIDO, meningkatkan target harga menjadi 750 per saham, yang menyiratkan rata-rata P/E dinamis ke depan dalam 3 tahun sebesar 20,9x, dengan potensi kenaikan sebesar 11,1%,” kata Korindo Sekuritas, analis di NH Indonesia, Ezaridho. Ibnu Utama dalam penelitiannya, Rabu (25/9/2024).