Berita

Soroti Pernyataan Abimanyu, Peneliti Paparkan Bahayanya Judi Online Dikenakan Pajak

Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu sedang mempertimbangkan pembayaran pajak baru dari kegiatan ekonomi underground seperti perjudian online (judol) hingga game online. Pernyataan ini telah banyak dikritik.

“Saya rasa tidak pantas Anggito berkata seperti itu. Tapi penyakit ini ada di game online dan harus diobati agar tidak tertular,” kata Peneliti Ekonomi dari Indef Nailul Huda, Selasa, 29 Oktober 2024.

Nailul mengatakan, penerapan pajak dinilai bukan cara yang baik untuk menghilangkan perjudian online dan meningkatkan pendapatan negara. Cara bicara seperti itu disebut-sebut akan semakin merugikan negara.

“Terapkan pajak riil yang menjadikan pajak perjudian online legal dan ilegal. Masyarakat akan semakin banyak yang menggunakan perjudian online, dampak sosialnya akan besar, negara akan minim impor pendapatan karena apalagi ini pajak ilegal,” ujarnya.

Nailul menjelaskan, dalam perpajakan tidak ada yang halal dan haram dari segi objek pajak.

“Sebenarnya pajak tidak mengenal halal dan haram, baik atau buruk, namun menjadikan objek pajak menjadi buruk dan haram berarti mereka mengakui bahwa kegiatan tersebut sah di negaranya,” ujarnya.

Hal ini tentu bertentangan dengan upaya penghapusan perjudian online. Pasalnya, perjudian online dianggap legal karena dikenakan pajak.

“Gamer online akan berdalih bahwa mereka mematuhi hukum karena mereka yakin aktivitas ekonomi mereka diakui oleh negara. Ini yang sangat saya pedulikan mengenai peraturan pajak game online,” ujarnya.

Diakuinya, pemerintah akan menghadapi tantangan untuk mencapai target pendapatan negara sebesar Rp3.005,1 triliun pada tahun 2025. Namun, pemerintah harus mencari langkah lain selain mengenakan pajak pada perjudian online.

Diakhir orasi ilmiahnya di Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mengatakan ada peluang peningkatan pendapatan negara dari “underground economy”.

Istilah “underground economy” dijelaskan Wakil Menteri Keuangan Anggito saat menjelaskan topik “tantangan lain yang akan datang” yang dimuat pada halaman 19 dari 22 slide power point dalam pidato ilmiahnya pada Sidang Terbuka Senat ke-15. Perayaan dan Cahaya III Sekolah Profesi, Senin (28 Oktober 2024).

Slide menunjukkan 4 tantangan bagi Indonesia khususnya Kabinet Merah Putih. Pertama, kehadiran Artificial Intelligence/AI akan menciptakan lompatan kuantum dalam kemajuan teknologi, namun disrupsinya akan sangat besar.

“Kedua, membanjirnya barang impor. Teman-teman Departemen Jenderal Pajak selalu mengingat hal ini dengan sangat jelas dan hal ini juga tidak bisa dihindari. Karena kita benar-benar tidak kompetitif dengan Tiongkok. Tidak ada cara lain untuk membuat barang kita lebih baik. kompetisi,” ujarnya.

Ia mengaku ngeri melihat maraknya masuknya barang ilegal dan peredaran narkoba. Terakhir, soal maraknya judi online. Angkanya sudah ada. Kemarin juga bikin merinding. Angkanya diberikan Kominfo. Wah, angkanya worth it banget kaget, katanya.

 

Menurutnya, banyak masyarakat Indonesia yang bertaruh pada sepak bola di Inggris. Jika menang taruhan, Anggito mengatakan kemenangan itu akan meningkatkan PPH. Tapi itu tidak bisa dilaporkan sebagai pendapatan game.

“Dia bertaruh online. Dia tidak lagi didenda, dianggap tidak melakukan pelecehan, tidak lagi membayar pajak. Malah menang. Teman-teman perpajakan harus pintar-pintar mencari pemasukan lebih. Impor datang dari underground economy,” kata Anggito .

Sama seperti game online, menurutnya jika menang akan mendapat penghasilan lebih namun hingga saat ini belum dikenakan pajak.

Hal itu menurut Anggito, disampaikannya saat pengarahan di Akademi Militer Magelang kemarin. Menurutnya, hal ini dimaksudkan untuk membuka mata terhadap fakta bahwa banyak underground economy yang tidak terdaftar dan tidak dikenakan pajak.

“Jadi yang kita lakukan ini bapak dan ibu. Selanjutnya yang akan kita pikirkan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *