Starbucks Gelar Coffee Testing Terbesar dengan Kopi Sumatra yang Tersedia di 40 Ribu Gerainya di Dunia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Hari Kopi Sedunia atau Hari Kopi Internasional diperingati secara global pada Selasa, 1 Oktober 2024. Untuk merayakan acara tersebut, Starbucks menggelar acara mencicipi kopi terbesar di Indonesia.
Mereka juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung kelestarian kopi Indonesia, antara lain barista, Farmer Support Center, petani kopi, dan konsumen.
Oleh karena itu, Starbucks pun mencetak rekor Aula Rekor Dunia Indonesia atau rekor MURI dengan menyajikan sandwich kopi yang dibuat secara serentak di gerai Starbucks dengan jumlah terbanyak di seluruh Indonesia. Lebih dari 500 perusahaan di 59 kota di Indonesia berpartisipasi dalam proyek ini.
“Hari ini adalah hari yang membanggakan bagi kita semua para pelaku bisnis di industri kopi, termasuk Starbucks Indonesia,” kata Liryawati, Chief Creative Officer PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia di Starbucks Cik Ditiro, Jakarta Pusat, pada 1 – bulan Oktober 2024.
“Pada kesempatan rekor MURI tahun ini, kami ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk merayakannya dengan mampir untuk minum secangkir kopi sekaligus menggunakan biji kopi kebanggaan kami, Sumatra Coffee, dengan barista terbaik kami di seluruh perusahaan di Indonesia. , “lanjutnya.
Tak hanya itu, sepanjang bulan ini Starbucks Indonesia juga akan merayakan Bulan Kopi Internasional di bawah payung tiga pilarnya yaitu People, Planet, dan Coffee. Ketiga pilar tersebut merujuk pada pengakuan terhadap pihak-pihak yang telah mendukung kelestarian kopi Indonesia, pemberian bibit pohon kopi kepada para petani kopi kita di Bali dan Jawa Barat, serta peluncuran program dan produk baru.
Selain memecahkan rekor MURI, Starbucks Indonesia juga akan menjalankan program kemitraan dengan Mercy Corps Indonesia untuk mendukung komunitas berbasis kopi di Desa Buninagara, Bandung Barat dengan mendonasikan sebagian hasil penjualan benih kopi Indonesia (Sumatera, Aceh ). , Bali ) selama bulan Oktober 2024.
Mereka juga menyumbangkan 48.000 bibit pohon kopi kepada petani kopi di Jawa Barat dan Bali. Terakhir, mereka meluncurkan tiga produk yang terinspirasi oleh inovasi properti, sistem dan kopi serta program baru Starbucks Sukha Yātrā di seluruh gerai Reserve Starbucks.
“Sukha Yātrā berasal dari bahasa Sansekerta yang sering digunakan dalam konteks perjalanan hidup. Melalui Sukha Yātrā, Starbucks ingin mengajak peserta untuk memulai eksplorasi emosi sambil menikmati secangkir kopi,” Mirza Luqman Effendy, Divisional Manager, Coffee & Hubungan Mitra menjelaskan. ,PT Sari Kofi Indonesia..
Ia menambahkan, “Pada sesi ini, kami akan menghadirkan pengalaman melalui tiga coffee course, dimana setiap hidangan menceritakan kisah yang unik namun saling berkaitan.”
Seluruh produk Hari Kopi Sedunia dapat ditemukan di seluruh toko Starbucks di Indonesia mulai tanggal 1 Oktober 2024 dan program Starbucks Sukha Yātrā dapat dinikmati oleh pelanggan di seluruh toko Starbucks Reserve di Indonesia, dimulai dari hari yang sama.
Mengenai kopi sumatera yang banyak menjadi pilihan toko Starbucks, yakni sekitar 40 ribu tokonya di seluruh dunia, Mirza mengatakan kopi ini sangat digemari di banyak negara karena rasanya yang sesuai dengan lidah banyak orang dan kemampuannya yang unik.
Berbeda dengan kopi kebanyakan yang memiliki rasa asam, kopi Sumatera justru memiliki rasa yang lebih pahit. Kopi Sumatera sendiri memiliki rasa yang kuat dan seimbang sehingga cocok untuk dicampur dengan bahan lain, seperti gula dan susu.
“Jadi tidak perlu khawatir akan kehilangan cita rasa asli kopinya. Bahkan, cita rasa kopi Sumatera bisa lebih enak dengan bahan lain tanpa menghilangkan rasa dan aroma kopi itu sendiri,” kata Mirza.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar kopi memiliki rasa yang sedikit berkurang, yang cenderung memperkuatnya sehingga tingkat berikutnya menjadi lebih dingin. Meski demikian, kopi Sumatera memiliki konsistensi yang baik dari segi rasa, meski dalam keadaan dingin. Selain itu, proses produksi kopinya juga sangat unik dan konon hanya dilakukan oleh masyarakat Sumatera.
“Kopi yang kami gunakan banyak berasal dari kawasan Danau Toba dan Mandailing, yang diolah dengan cara semi-washed atau wet-dry. Biji kopinya dijemur, kata Mirza.
“Jadi kopi sumatera ini dikembangkan bukan dengan menggunakan teknologi canggih melainkan karena tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi, yang tidak ditemukan di daerah lain, apalagi di negara lain,” imbuhnya.
Bagi yang kurang suka dengan pahitnya kopi, bisa dicampur dengan gula putih atau gula merah. Susu bisa menjadi campuran alternatif untuk menciptakan rasa kopi yang lebih manis.