Stellantis Recall Lebih dari 200 Ribu Jeep dan Dodge karena Masalah Pengereman
Liputan6.com, JAKARTA – Stellantis mengumumkan penarikan kembali lebih dari 206.000 model Jeep Grand Cherokee dan Dodge Durango di Amerika Serikat.
RECALL INI KARENA TIGA MASALAH BERSAMAAN, SALAH SATUNYA REM.
Carscoops melaporkan pada Rabu (20/11/2024) bahwa NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) telah melaporkan masalah serius pada pengereman dan pengendalian kendaraan.
Kadang-kadang, Modul tidak mendeteksi tekanan rem dengan benar, sehingga kendaraan dapat hidup dan bergerak tanpa menekan pedal.
Seperti yang dikatakan Stellantis, permasalahan akibat rem blong, lampu rem tiba-tiba menyala padahal mobil melaju 7 km per jam dengan kunci kontak menyala.
Masalah ini dapat menonaktifkan sistem rem dan stabilitas sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Secara khusus, Penarikan ini melibatkan 206.502 kendaraan di Amerika Serikat. Ini termasuk 11 Juni; 158.045 Jeep Grand Cherokee dibuat antara 2018 dan 12 Juli 2019, serta 48.448 Dodge Durangos pada 12 Juni. Termasuk Jeep Grand Cherokee yang dibuat antara tahun 2018 dan 12 Juli 2019.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan patungan antara Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dan Groupe PSA menarik kembali kendaraannya karena masalah ini.
Pada pertengahan tahun 2022, Stellantis menarik kembali mobilnya karena lampu rem tidak padam.
Pada awalnya, perusahaan mencoba memperbaiki masalah pada kendaraan yang ditarik kembali. Namun pada bulan Februari, dia menyadari bahwa peningkatan tersebut tidak sepadan. Masalah yang sama masih terjadi pada mobil yang dimodifikasi.
Setelah penelitian lebih lanjut, Stellantis menemukan masalah baru pada sistem pengereman anti-lock (ABS) dan kontrol stabilitas elektronik pada kendaraan yang terkena dampak. Dikatakan hal itu dapat menyebabkan mobil dapat dihidupkan kembali.
Meskipun 533 surat perintah penangkapan dikeluarkan terkait masalah ini, Sejauh ini, tidak ada insiden atau cedera, kata Stellantis.
Pemilik Jeep dan Dodge yang terkena dampak penarikan tersebut akan diberitahu antara tanggal 5 Desember dan 12 Desember.
Namun, tidak ada solusi untuk masalah ini. Perusahaan mengatakan masih dalam pengembangan.