Sudah Tembus Pasar 30 Negara, MAXI Siapkan Strategi Baru Genjot Penjualan
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Inventaris Prima Indonesia (Inventaris Prima). Dalam kerjasama ini, Inventaris Prima ditunjuk sebagai distributor resmi produk MAXI Light di Indonesia.
Terkenal dengan produk jajanan berbahan dasar umbi-umbian panas, MAXI telah mengekspor produknya ke lebih dari 30 negara dan kini siap memasuki pasar Indonesia.
Untuk meresmikan kerjasama tersebut, kedua perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman pada hari Rabu 28 Agustus 2024 bertepatan dengan acara Retail Indonesia 2024 sebagai salah satu sponsor dan peserta pameran acara tersebut.
“Kami sangat yakin dengan kemitraan ini. Dengan pengalaman lebih dari 47 tahun sebagai produsen makanan ringan umbi tropis, kami selalu mengedepankan pengelolaan bahan yang berkelanjutan dan produksi produk yang sehat. Kami yakin Inventoris Prima adalah mitra yang tepat. Membawa produk kami ke pasar Indonesia,” kata Direktur Maxi Sarkoro Handajani, Jumat (6/9/2024).
CEO Inventaris Prima Uci Susilowati menambahkan, kerja sama MAXI tidak berhenti pada distribusi, tapi juga periklanan.
“Inventories Prima menawarkan layanan one-stop solution melalui sister company kami Shopcom, sebuah perusahaan pemasaran komprehensif dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri ritel Indonesia,” ujarnya.
Uci juga mengungkapkan, promosi dalam toko dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari promosi rak di area produk supermarket, hingga pengalaman merek termasuk sampel dan ulasan online.
Jajanan MAXI meliputi aneka jajanan berbahan dasar umbi-umbian tropis seperti singkong, ubi merah, ubi jalar jeruk, dan sammai. Produk-produk ini terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, cita rasa yang unik, dan pengelolaan bahan-bahannya yang berkelanjutan. MAXI juga menawarkan solusi custom branding kepada pelanggan yang ingin menyesuaikan branding dan kebutuhan produknya.
PT Maxindo Karya Anugerah Tbk kembali menunjukkan kinerja yang mengesankan di tengah dinamika pasar global yang sulit. Pada kuartal II-2024, bukti menunjukkan kinerja penjualan perusahaan snack kentang ini meningkat sebesar 26 persen.
Direktur Pemasaran PT Maxindo Garrett Kartono mengatakan, dengan strategi yang tepat dan visi yang jelas, perusahaan yang telah lama dikenal sebagai eksportir makanan ringan terbesar di berbagai negara ini akan terus melangkah maju dengan ekspektasi yang tinggi. Target penjualan.
Menurut dia, perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target penjualan sebesar Rp 120 miliar. Hal ini memberi Anda keyakinan yang kuat terhadap prospek masa depan perusahaan.
“Mengingat perubahan positif yang ditunjukkan oleh kinerja penjualan perseroan pada kuartal II tahun ini, ekspektasi tersebut bukannya tidak berdasar. Data menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Garrett. Pada Selasa (6/8/2024), ia mengatakan keberhasilan tersebut menjadi indikator kuat bahwa strategi pemasaran dan kualitas produk PT Maxindo terus diterima dengan baik di pasar. “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim dan konsistensi perusahaan dalam menjaga kualitas produk dan layanan pelanggan,” tambahnya.
Hingga saat ini Maxindo dikenal sebagai perusahaan yang fokus pada pasar ekspor. Strategi ini terbukti berhasil dengan aktif di berbagai pameran internasional dan terus menjajaki negara-negara baru untuk mempromosikan produk-produk berkualitas tinggi di pasar internasional.
Namun perkembangan terakhir, perusahaan mulai melebarkan sayapnya di pasar domestik Indonesia. Langkah strategis ini diambil setelah melihat besarnya potensi pasar dalam negeri. Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, menawarkan peluang yang paling menjanjikan bagi industri makanan.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, PT Maxindo mulai bekerja sama dengan berbagai perusahaan distribusi di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga aktif mengembangkan hubungannya dengan produsen makanan ringan lokal.
“Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar, tetapi juga untuk menciptakan sistem bisnis yang bermanfaat bagi industri pangan di Indonesia,” kata Garrett Cardono.