Sulitnya Buktikan Kejahatan Seksual pada Anak
Coverager6.com, psikologi asing jakage jakage reza imriel mengatakan bahwa kejahatan kejahatan anak -anak senang. “Anak -anak adalah korban yang sempurna, mudah diambil dan mudah diancam,” Reza di Jakarta, seperti dikutip, seperti dikutip, Senin (07/15).
Kemudian jarak antara kejadian dan investigasi biasanya biasanya, karena bukti hilang, pelaku berjalan dan memori kabur. “Polisi sering memeriksa anak -anak dengan gaya orang dewasa. Hasil dari pemeriksaan tidak optimal,” katanya. Kejahatan seksual juga dianggap malu, korban biasanya diusir oleh orang tua atau keluarga untuk diam sebagai nama keluarga yang baik. “Ini adalah dasar untuk menjelaskan bahwa kekerasan seksual korban anak akan menjadi predator karena tumbuh,” katanya.
Sekarang, ia terus menjadi surga nomor satu bagi pedofil yang terdaftar di Australia. “Kami memiliki pengalaman yang luar biasa ketika kami menangani korban suara Jan di Bali,” katanya.
Komisi Masa Kecil Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan bahwa dalam kasus kejahatan seksual juga sulit untuk menemukan saksi. Namun, informasi dari para korban, para ahli dan pendukung lainnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pembenaran, “kata Susanto.
Dalam kasus Saint Monica, misalnya, katanya, mengklaim para korban tetapi dalam persidangan terdakwa, yang dihubungkan karena ketidakkonsistenan. Kepala Pembahas Distrik Utara Jakarta North Summity, mengirimkan keputusan bebas kepada terdakwa jika terjadi perasaan seksual.
Panel Hakim dianggap bahwa dua jaksa penuntut tidak disediakan dan dipindahkan kepada terdakwa dari semua tuduhan. Kasus ini karena pengakuan saya yakin dia mengklaim ibu bahwa dubur diikat oleh guru menari.
Terorisme terjadi ketika mengikuti tarian ekstrastrix yang diadakan di sekolah. Hasil autops yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Cipto Mankasusumo (RSCM) menunjukkan bahwa kemarahan anak adalah blus karena tumpul.