Suspensi Saham Waskita Karya Sudah Lewat 6 Bulan, Bakal Delisting?
thedesignweb.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) buka soal delisting PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, bursa tengah memantau saham WSKT.
Nyoman menjelaskan, saham emiten tersebut memenuhi kriteria delisting, salah satunya adalah perdagangan saham tersebut telah disuspensi dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak ada perubahan signifikan akibat suspensi tersebut.
Sebaliknya, bursa saham berusaha melindungi investor dengan membeli saham perusahaan atau membeli kembali saham sebelum dihapuskan. “Dalam memutuskan kapan akan melakukan deregistrasi, kita harus memperhatikan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).
Sedangkan WSKT telah disuspensi bursa sejak 8 Mei 2023. Berdasarkan Bagian III.3.1.2. Peraturan Bursa No. I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I Untuk pencatatan ulang dan pencatatan ulang di Bursa Boli, apabila perusahaan tersebut telah bertahan sekurang-kurangnya 24 bulan terakhir.
Sebelumnya, Tim Penilai BEI Indita Azizia Risky menjelaskan, masa suspensi WSKT belum mencapai 24 bulan. Sehingga masih ada waktu bagi perseroan untuk berbenah sebelum sahamnya bisa kembali diperdagangkan di bursa.
Laporan Indita thedesignweb.co.id menyebutkan, “Jika melihat informasi yang dimuat di website, saat ini tidak ada BUMN yang disuspensi lebih dari 24 bulan.” Juni lalu
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menghapus nama PT Waskita Karya Tbk (Perusahaan) dari daftar hitam.
Keputusan itu diambil setelah menerima permintaan Vaskita Kariya untuk menunda pelaksanaan keputusan administratif tersebut.
“Kami menyambut baik keputusan juri. Oleh karena itu, larangan blacklist PT Waskita Karya Tbk telah dihapus dari daftar hitam nasional di halaman Inaproc,” tulis Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermi Puspa Unita, Rabu (7/8). /2024).
Penundaan ini berlaku sampai putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Menurut Ermi, keputusan ini memungkinkan operasional Vasquita kembali melalui proses tender.
“Sangat penting keputusan ini berdampak positif terhadap operasional dan keuangan Waskita. Perusahaan kini bisa melakukan penawaran ulang untuk seluruh proyek pemerintah yang didanai APBN, APBD maupun proyek swasta,” jelas Ermi.
Laporan Keuangan Perseroan Pada laporan keuangan kuartal II 2024, Vaskita Karya melaporkan pendapatan sebesar Rp4,47 triliun dengan kontribusi utama jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun. Penjualan produk beton dan pracetak juga mencapai $610,96 miliar, dan pendapatan dari jalan tol mencapai $563,34 miliar.
Margin laba kotor (GPM) perseroan naik menjadi 13,3 persen year-on-year dari 8,8 persen sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh profil proyek yang baik, khususnya proyek Ibu Kota Indonesia (IKN), yang mengedepankan optimalisasi kemajuan konstruksi dan proyek yang hemat biaya.
Saat ini perseroan sedang mengerjakan 12 proyek IKN dengan nilai kontrak Rp7,7 triliun. Dari sisi kinerja EBITDA, Vaskita Karya tetap positif di angka Rp 148 miliar hingga kuartal II tahun ini.
Hingga kuartal II tahun ini, total kontrak yang telah dieksekusi mencapai Rp51,1 triliun atau 87 proyek, dimana 40,2 persen diantaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN), tambah Ermi.