Susul Hyundai, Lotte Korsel Tutup Proyek NFT
thedesignweb.co.id, Jakarta Banyak pengecer Korea Selatan termasuk Lotte dan Hyundai yang menutup operasi non-operasional (NFT). Situasi ini merupakan pukulan besar bagi sektor NFT.
Lotte meluncurkan platform NFT Shop lebih dari dua tahun lalu, pada Mei 2022. Perusahaan mengumumkan pada 12 Juni bahwa mereka akan mengakhiri layanan toko NFT pada 2 Juli. Pelanggan dapat mengakses belanja melalui aplikasi seluler Lotte Home Shopping.
Pada awalnya, Lotte melihat platform tersebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun platform metaverse.
Namun tidak seperti kebanyakan toko NFT, Toko NFT menggunakan fiat KRW sebagai mata uangnya, dalam upaya untuk mempromosikan aksesibilitas dan kenyamanan bagi non-penduduk kripto.
Diumumkan Crypto News, Sabtu (15/6/2024), perusahaan berusaha meningkatkan popularitas toko tersebut dengan menghadirkan seri NFT miliknya sendiri, bersama dengan spesialisnya Bellygom. Lotte Home Shopping berkolaborasi dengan startup kripto Lotte Group, Daehong Communications, untuk proyek ini.
Perusahaan merilis NFT pada blockchain Polygon (MATIC). Lotte Home Shopping kemudian memperluas kemitraan NFT dengan Daehong.
Lotte Home Shopping juga telah menjalin hubungan NFT dengan “influencer virtual” Lucy, serta film horor tahun 2022 “The Witch: Part 2. The Other One.”
Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk menjual NFT kedua di Openea, bursa NFT terbesar di dunia.
Belakangan, perusahaan fokus pada area bisnis inti daripada NFT. Perusahaan akan mengalihkan seluruh bisnis NFT, termasuk Bellygom NFT, ke Daehong.
Langkah ini dilakukan setelah keputusan Hyundai Department Store keluar dari pasar. Hyundai juga meluncurkan layanan dompet NFT (H.NFT) pada tahun 2022, menawarkan diskon dan hadiah gratis kepada pelanggan. Pengecer besar lainnya, Shinsegae, telah secara signifikan mengurangi cakupan penawaran NFT-nya.