Berita

Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kekhawatiran warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor menginspirasi Taruna Siaga Bencana Kota Depok (TAGANA) untuk membangun dapur umum. Kota Tagana Depok menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk korban banjir bandang dan tanah longsor, Kecamatan Tegal Buleud, Provinsi Sukabumi.

Lisna, salah satu anggota Tagan Kota Depok, mengatakan, pihaknya langsung turun memberikan bantuan kepada para korban banjir bandang dan tanah longsor di Tegel Buleud, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 10 anggota Tagana berusaha menyediakan pangan dengan mendirikan dapur umum.

“Kami memberikan bantuan pangan berupa nasi bungkus kepada korban banjir dan longsor,” kata Lisna kepada thedesignweb.co.id, Kamis (12/12/224).

Tagana Kota Depok membagi tugas anggotanya untuk menyediakan nasi bungkus untuk para korban, kata Lisna. Jatah nasi kemasan akan dibagikan kepada para korban untuk sarapan dan makan siang.

“Kami menyediakan sarapan dan makan siang, sehingga kami berupaya membantu meringankan beban warga yang mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor,” kata Lisna.

Dalam menjalankan tugasnya, Tagana Kota Depok juga berkoordinasi dengan BPBD, Koramila, perangkat desa dan masih banyak instansi lainnya. Selain itu, Tagana juga membantu kesehatan pengungsi dengan berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat atau puskesmas.

“Kami juga membantu tenaga kesehatan di puskesmas untuk mengelola kesehatan pengungsi,” kata Lisna.

Kota Tagana Depok berupaya membantu warga yang mengungsi, dan pemerintah setempat berupaya memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi, terutama ketersediaan pangan. Tagana Kota Depok bertugas hingga minggu depan.

“Kami di sini (tempat pengungsian) hingga Minggu (15 Desember 2024),” kata Lisanna.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Perlindungan Korban Bencana (DINSOS) Kota Depok, Amber Hardiani Widjanti mengatakan, Dapur Umum Tagana Kota Depok telah menyiapkan ribuan nasi bungkus. Ribuan nasi bungkus diberikan kepada masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Sukabumi.

Tagana Kota Depok bekerjasama dengan warga sekitar dan sejumlah relawan dari instansi lain membantu mengemas nasi bungkus tersebut. Nasi bungkus dibagikan kepada warga pengungsi di kawasan Tegel Boulud.

“Rencananya bantuan akan kami salurkan pada Minggu depan,” ujarnya.

Pasokan nasi kemasan kepada korban pengungsi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan nutrisi warga pengungsi. Pihaknya akan terus mengoordinasikan kebutuhan dan perkembangan terkini di lokasi pengungsian.

“Bantuan yang kami berikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi serta menjamin kesehatan dan keselamatan petugas kami dalam menjalankan tugasnya memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi,” pungkas Ambar.

Sebelumnya, Pemerintah Sukabumi menyatakan status siaga bencana. Tercatat, sejak Selasa (12 Maret 2024), 34 wilayah terdampak banjir, tanah longsor, dan tanah longsor akibat bencana hidrometeorologi berupa curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Sukabumi hingga pukul 12.00 WIB, Kamis (4/12/2024), terdapat 66 titik longsor, 35 titik banjir, dan 17 titik pergerakan tanah. Korban terdampak sebanyak 180 KK dengan 461 jiwa dan 96 KK dengan 247 pengungsi. Sementara satu orang meninggal dunia akibat bencana alam tersebut, dan 4 orang korban lainnya masih dalam pencarian.

 

Saat itu, terdapat 98 rumah rusak yang terdiri dari 85 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak ringan, dan 15 rumah rusak berat. Selain itu, 90 rumah terancam bencana, 455 terendam, 21 bangunan infrastruktur umum terancam, dan 34 hektar lahan terdampak.

“Hari ini sudah ditetapkan keadaan darurat dan sudah didirikan posko di Balai Palabuhanrat. Tapi sebelumnya kita sudah membahas bahwa di kawasan itu harus ada posko,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, Rabu (3/12/2024). Oleh karena itu malam ini kami menekankan pada kebutuhan pokok, termasuk selimut dan makanan, ”ujarnya dalam jumpa pers malam di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

Ade mengatakan akses jalan terputus dan kendala internet di banyak daerah menghambat pendataan warga terdampak dan distribusi bantuan. “Kadang datanya datang dari daerah yang tidak bisa terkoneksi, misalnya di wilayah selatan, kalau mati lampu sinyalnya jelek dan sinyalnya drop,” ujarnya.

 

Pemerintah daerah juga menyediakan tempat darurat bagi korban bencana di Desa Sihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Sichembar. Sebanyak 42 warga mengungsi di kantor desa akibat bencana ini.

Disinggung soal rehabilitasi korban agitasi lahan, pihaknya menjelaskan saat ini masih fokus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Diduga, beberapa bangunan umum juga ikut terendam banjir.

Jadi alhamdulillah ada pasien yang dibantu polisi untuk dibawa, ada seorang lansia yang harus dibawa ke RS, di sana juga terjadi banjir. Pejabat daerah yang terkena dampak banjir, ujarnya. berdasarkan laporan dari komunitas Pariwisata.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *