Regional

Tak Hanya Menyerang Lansia, Mengenal Alzheimer pada Anak

thedesignweb.co.id, Bandung – Gejala penyakit Alzheimer juga bisa ditemukan pada anak-anak. Padahal penyakit Alzheimer dulunya merupakan kondisi neurodegeneratif yang terjadi pada orang dewasa.

Hal ini mengacu pada tingkat abnormal protein alami di otak yang terkumpul di antara sel dan membentuk plak yang dapat mengganggu koneksi otak.

Menurut situs Good Doctor, penyakit Alzheimer pada anak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi pada anak-anak yang menunjukkan gejala mirip demensia.

Namun, penyebabnya sangat berbeda dengan Alzheimer yang terlihat pada orang dewasa. Istilah-istilah ini biasanya merujuk pada dua penyakit berbeda yang menyebabkan hilangnya ingatan dan gejala lain yang umumnya dikaitkan dengan penyakit Alzheimer pada anak-anak.

Penyakit Alzheimer pada masa kanak-kanak dapat merujuk pada:

– Penyakit Niemann

– Pilih Tipe C (NPC)

– Sindrom Sanfilippo atau mucopolysaccharidosis tipe III (MPS III)

Kedua penyakit tersebut dikenal sebagai gangguan penyimpanan lisosom. Ketika seorang anak menderita salah satu penyakit genetik ini, lisosom di selnya tidak berfungsi dengan baik.

Baik NPC maupun MPS III merupakan kelainan genetik yang diturunkan. Seorang anak berisiko terkena penyakit Alzheimer jika salah satu orang tuanya memiliki gen yang membawa penyakit tersebut.

Anak-anak yang lahir dari orang tua yang membawa gen penyebab penyakit Alzheimer pada masa kanak-kanak memiliki peluang 1 dari 4 untuk terkena penyakit tersebut.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa NPC terjadi pada 1 dari 100.000 hingga 150.000 kelahiran hidup. Sedangkan MPS III bisa terjadi pada 1 dari 70.000 hingga 100.000 kelahiran.

 Lihat video unggulan ini:

NPC dan MPS III secara ilmiah berbeda dari penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer pada orang dewasa terjadi ketika mereka memiliki terlalu banyak protein yang disebut beta-amiloid di otak dan protein tersebut menempel di antara sel.

Seiring waktu, gumpalan protein ini mengganggu koneksi di otak, menyebabkan gangguan memori dan masalah lainnya.

Sedangkan penyakit Alzheimer pada anak terjadi ketika lisosom sel tidak berfungsi dengan baik. Lisosom seluler membantu memproses gula dan kolesterol sehingga tubuh dapat menggunakannya.

Ketika lisosom tidak berfungsi dengan baik, nutrisi ini menumpuk di dalam sel. Hal ini menyebabkan sel-sel tidak berfungsi dan akhirnya mati. Dalam kasus NPC dan MPS III, kematian sel ini mempengaruhi memori dan fungsi otak lainnya.

Kesamaan yang dimiliki oleh penyakit Alzheimer, NPC, dan MPS III adalah penghancuran sel-sel otak secara bertahap seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan demensia.

Namun penyebab utamanya berbeda, dan bagi pasien Alzheimer anak, otak hanyalah salah satu dari banyak organ dan sistem dalam tubuh yang rusak.

Gejala awal penyakit Alzheimer pada masa kanak-kanak berhubungan dengan otak. Anak-anak akan mengalami masalah ingatan dan komunikasi. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menyerap informasi baru dan kehilangan kemampuan motorik atau keterampilan lain yang telah mereka peroleh.

Tanda dan gejala lain yang lebih spesifik akan sangat bervariasi tergantung apakah anak mengalami NPC atau MPS III. Berikut beberapa gejala umum penyakit Alzheimer pada anak yang patut diwaspadai orang tua:

– Anak menjadi tidak jelas

– Kehilangan kemampuan bicara sepenuhnya

– Sesak nafas – Perut bengkak

– Menguningnya kulit disebut penyakit kuning

– Kesulitan melakukan kontak mata. – Kesulitan mengikuti cahaya atau benda dengan mata

– Kesulitan menelan

– Hilangnya kekuatan dan kontrol otot

– Hilangnya keseimbangan

– Hilangnya keterampilan motorik

– Kejang

– Berkedip cepat.

Sayangnya, belum ada pil atau operasi untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer pada anak. Karena tidak ada obat untuk penyakit ini, rencana pengobatan kemungkinan besar akan fokus pada gejalanya dan memberikan anak kualitas hidup setinggi mungkin.

Misalnya, jika anak mengalami gejala kesulitan menelan akibat penyakit Alzheimer, dokter mungkin akan menyarankan untuk memberinya makanan lunak agar lebih mudah menelan.

Karena tidak ada pengobatan yang dapat memulihkan kerusakan yang telah terjadi, penting untuk mencari pertolongan sesegera mungkin.

Demensia, penyakit Alzheimer, dan demensia adalah tiga kondisi yang melibatkan kemampuan mengingat pada manusia. Namun, terdapat perbedaan penyebab dan gejala ketiganya.

Demensia pikun sering diartikan sebagai kondisi berkurangnya kemampuan mengingat atau melupakan. Kondisi ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Demensia pikun adalah hal yang normal seiring bertambahnya usia, begitu pula munculnya kerutan atau penglihatan yang semakin kabur.

Sedangkan demensia sering disebut dengan kondisi kehilangan ingatan atau pikun. Namun lebih dari itu, demensia bukan sekadar demensia, melainkan hilangnya kemampuan berpikir dan kemampuan mental lainnya.

Jika demensia hanya sekedar kesulitan mengingat, maka penderita demensia juga akan mengalami penurunan kemampuan berpikir sehingga mempengaruhi perilaku, kebiasaan, dan kehidupan sosial.

Sementara itu, penyakit Alzheimer diketahui menyumbang 60 hingga 80 persen kasus demensia. Alzheimer sendiri merupakan penyakit progresif yang menyerang sel-sel otak.

Dimana gejala yang terjadi akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu, sehingga membedakan Alzheimer dengan pikun. Salah satu gejala penyakit Alzheimer adalah demensia, atau kemunduran dalam pemikiran, perilaku, dan keterampilan sosial seseorang.

Kondisi ini tidak dapat diobati. Namun, ada beberapa cara untuk memperlambat kondisi agar tidak bertambah parah. Kami akan menjelaskan secara singkat perbedaan demensia, penyakit alzheimer, dan pikun, yaitu pikun merupakan suatu kondisi dimana kemampuan mengingat menurun seiring bertambahnya usia.

Sedangkan Demensia adalah suatu kondisi berkurangnya kemampuan mengingat yang diikuti dengan penurunan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial lainnya. Kemudian Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang sel-sel otak dan umumnya menyebabkan demensia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *