Tak Mau Dianggap Bohong, Wamenaker Panggil Bos Sritex
thedesignweb.co.id, Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dipanggil sebagai Presiden PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Wakil Menteri Tenaga Kerja ingin memastikan perusahaan tekstil raksasa itu tidak melakukan PHK terhadap pekerjanya.
Dia menjelaskan, pemanggilan tersebut menanggapi kabar Sritex melakukan PHK terhadap pekerjanya. Padahal, beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto meminta Sritech tidak menerapkan PHK.
“Kenapa saya telepon dia? Karena saya di Stritech, ada laporan simpang siur atas permintaan Presiden Prabowo Subianto. Jangan lakukan PHK,” kata Immanuel di Jakarta, Rabu (13/11/2024) di Kementerian Kementerian. Tenaga kerja.
Ia mengatakan, PHK tersebut bermula setelah kunjungan pertamanya ke Sritex. Seminggu kemudian, muncul informasi bahwa Sritex kesulitan pasokan bahan baku.
Tak lama kemudian, tersebar kabar bahwa Sritex mengalami PHK karena berkurangnya produksi. Immanuil pun meminta penjelasan atas kabar tersebut.
“Kemudian beberapa minggu kemudian ada lagi laporan PHK, PHK, PHK. Beberapa hari kemudian ada berita PHK massal. Ada berita lagi dan saya merasa terganggu bagaimana bisa ada pejabat pemerintah yang dipecat. Tidak ada pemecatan. Rupanya ada PHK,” jelasnya.
Jadi hari ini saya telpon dia, saya telpon Pak Ivan untuk mencari tahu apakah ada PHK atau tidak? Karena ide yang tidak bertanggung jawab ini sangat mengganggu saya, lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah meminta jajaran kementeriannya untuk berusaha tidak melakukan PHK terhadap pekerja di PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex (PHK). Selain itu, Sritex diperkirakan akan terus melanjutkan operasinya.
Hal itu disampaikannya usai Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas dengan para menteri, Menteri Koordinator Perekonomian Aylangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati, antara lain untuk membahas kasus Sritex yang dinyatakan oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang setelah selesai dilakukan. PN Antara, Rabu (30 Oktober 2024).
“Pemerintah sangat khawatir bahwa tidak akan ada PHK.” Ini adalah poin pertama. Oleh karena itu, kami meminta Sritex tetap melanjutkan produksi seperti biasa,” kata Yasyerli dalam siaran pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Menteri Tenaga Kerja Yasyerli mengatakan pemerintah tidak akan membiarkan pekerja Sritex dipecat. Pemerintah meyakini pemecatan tersebut tidak akan terjadi karena sedang mempertimbangkan kemungkinan mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Semarang Niaga.
“Belum (pailit), jadi proses kasasi, lalu kita lihat sepertinya tidak akan terjadi,” ujarnya.
Menurut Yasyerl, tidak ada laporan PHK di Sritex. Menurut dia, pihaknya sudah mengikuti perkembangan Jawa Tengah pada khususnya. Yassierli merinci, sekitar 162 pengawas ketenagakerjaan di Jawa Tengah akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajemen Sritex agar hak-hak pekerja tetap terpenuhi.
Oleh karena itu, pemerintah juga meminta karyawan Sritex tetap tenang karena berbagai strategi, termasuk jalur hukum dan aksi korporasi, siap menyelamatkan perusahaan.
“Saya prihatin terhadap hak-hak para pekerja, kedamaian dan kebahagiaan pekerjaan mereka serta terjaminnya seluruh hak-hak mereka, sehingga persoalan ini tidak boleh dibiarkan mengganggu pekerjaan mereka,” ujarnya.