Global

WEB NEWS Tak Melulu Mewah, Ini Tips Liburan Hemat di Swiss ala Warga Lokal

thedesignweb.co.id, Jakarta – Swiss umumnya dikenal sebagai destinasi mewah yang menawarkan pengalaman berlibur berbeda dari negara lain.

Olahraga ski di pegunungan bersalju merupakan salah satu daya tarik utama negara ini.

Namun ternyata, ada cara yang lebih hemat untuk menikmati keindahan alam negara yang terkenal sebagai penghasil susu, wine, dan madu ini.

Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia Matthias Domenig dalam jumpa pers, Jumat (27/9/2024) mengatakan, “Salah satu tips yang bisa kami berikan adalah mencoba mengunjungi destinasi yang kurang dikenal dan berusaha untuk tidak melakukan perjalanan saat peak season.”

Diakuinya, harga yang banyak dikeluhkan wisatawan mancanegara masih menjadi kendala.

“Kami yakin kualitas liburan yang Anda dapatkan pasti sepadan dengan uang yang Anda keluarkan,” ujarnya.

Selain itu, wisatawan juga dapat memanfaatkan Swiss Travel Pass.

“Jika Anda bepergian bersama keluarga dan memiliki anak di bawah usia 16 tahun, gratis jika menggunakan Swiss Travel Passport,” ujar Nazrul Jumahat, Marketing and Communications Manager Swiss Tourism Southeast Asia.

Nazrul menambahkan, wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata alam seperti air terjun dan gunung secara gratis sambil berhemat.

“Menurut saya Swiss bisa jadi tempat bagi siapa saja. Apalagi kalau bicara alam, tentu semuanya gratis. Kualitas udara dan airnya bagus, semua itu gratis,” ujarnya.

Trekking dan kegiatan olah raga lainnya juga merupakan kegiatan yang dapat dilakukan sesuai anggaran setiap wisatawan.

Maskapai penerbangan asal Swiss adalah Swiss International Airlines. Namun saat ini maskapai tersebut belum memiliki penerbangan langsung dari Indonesia ke Swiss.

“Biasanya kami terbang ke Singapura dulu, lalu langsung dari Singapura ke Swiss,” kata Ferani Heng, Indonesia Swiss Tourism Market Representative.

Maskapai ini menawarkan kelas ekonomi premium antara kelas ekonomi dan bisnis.

“Lebih mahal dari ekonomi dan tidak semahal bisnis, tapi pastinya lebih nyaman dibandingkan ekonomi biasa karena ruang untuk kaki lebih luas,” lanjut Ferrani.

 

Jumlah wisatawan Indonesia yang berwisata ke Swiss meningkat 23 persen dibandingkan tahun 2019.

Akibat peningkatan tersebut, Indonesia menjadi negara ketiga terbesar wisatawan ASEAN yang berkunjung ke Swiss.

Saat berkunjung ke Swiss, Ferrani mengatakan belanja mewah masih populer di kalangan wisatawan Indonesia.

“Saat kami mendatangkan turis ke Swiss, hal pertama yang mereka tanyakan adalah kapan waktu pasarnya?”

Ke depan, Ferrani berharap semakin banyak wisatawan Indonesia yang berlibur ke Swiss.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *