Regional

Tanggapan Perwakilan Warga Dago Elos atas Meninggalnya Dodi Rustandi Muller: Semoga Tak Ada Hal Ganjil

thedesignweb.co.id, Bandung – Perwakilan Forum Dago Melawan bereaksi atas meninggalnya Dodi Rustandi Mueller, salah satu tersangka pemalsuan dokumen dalam kasus sengketa tanah Dago Elos.

Ada yang merasa kedinginan, namun ada pula yang mengungkapkan kesedihan. Apalagi, masyarakat berharap tidak ada yang aneh dengan meninggalnya Dodi Rustandi Muller pada 24 Desember 2024.

Menurut Angga, perwakilan warga Dago Ilos, warga mencoba menjelaskan saat mendapat kabar meninggalnya Dodi Rustandi.

Peristiwa itu terjadi di hari meninggalnya almarhum. Kami sudah mencoba menjelaskannya baik di penjara maupun di kepolisian, katanya kepada wartawan di Kota Bandung, Sabtu, 28 Desember 2024.

“Kenapa kita melakukan itu? Kami sangat tidak menginginkan hal ini. Ada yang luar biasa, tentu dia akan meninggal dalam tahanan dan kita tetap berharap kematiannya wajar,” ujarnya.

Menurut Angga, kepastian tersebut penting bagi warga karena mendiang Dodi Rustandi dan Heri Hermawan dinilai merupakan orang penting yang berpotensi mengungkap jaringan mafia tanah di Kota Bandung.

“Kami berharap kedua orang ini bisa mengungkap (jaringan mafia tanah), karena kita ingin sampai ke akar-akarnya, mereka adalah saksi langsung mafia tanah,” kata Angga.

Menurut warga, “(Dodi Rustandi Mueller) meninggal saat di penjara, lalu di luar penjara.” Kami berharap jika ada sesuatu yang aneh atau tidak wajar dapat dilacak.”

Berbagai pihak yang berwenang dalam kasus ini diharapkan akan menindaklanjuti meninggalnya mendiang Dodi Rustandi Muller jika ada pelanggaran hukum.

 Tonton klip video ini:

Sedangkan kuasa hukum keluarga Mueller, Jogi Nainggolan Dodi Rustandi meninggal dunia karena serangan jantung pada 24 Desember 2024.

“Iya benar (meninggal). Klien kami sedang menjalani proses hukum. Mereka di Lapas Kebon Waru. Salah satunya meninggal karena serangan jantung,” kata Jogi saat dihubungi wartawan, Sabtu, 28 Desember 2024.

Jogi mengungkapkan, kesehatan Dodi Rustandi memburuk selama dipenjara, dan Dodi dikabarkan beberapa kali pingsan. Dodi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung sebelum ditangkap.

“Mereka sudah berada di Lapas Kebonwaru kurang lebih tujuh bulan,” ujarnya.

Pada 24 Desember, Dodi pingsan saat hendak berwudhu, menurut Jogi. Dia dibawa ke RS Santo Yusup. Dodi kemudian meninggal di rumah sakit.

“Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum di kawasan Rankakek,” ujarnya.

Jogi mengaku kasus yang melibatkan keluarga Mueller masih dalam proses penyelesaian. Artinya perkara ini belum selesai dan yang bersangkutan belum dinyatakan bersalah. Kami sudah menempuh jalur hukum dengan mengajukan surat pernyataan pailit. Selanjutnya kami akan mengajukan usulan resmi ke pengadilan negeri untuk mengirimkan catatan tersebut ke Mahkamah Agung.

 

Diketahui, Pengadilan Negeri Bandung memvonis Mueller bersaudara, Heri Hermawan Mueller dan Dodi Rustandi Mueller dengan hukuman 3 tahun 5 bulan penjara. Mereka divonis memalsukan surat dan dokumen terkait sengketa tanah Dago Ilos di Kota Bandung.

Kemudian para terdakwa masing-masing divonis 3 tahun 5 bulan penjara, kata Ketua Sheriff Hakim Pengadilan Negeri Bandung, Senin (14/10/2024) saat membacakan putusan.

Sheriff memberi tahu kedua terdakwa bahwa itu adalah dokumen sah yang berisi informasi palsu bahwa mereka telah melakukan tindak pidana secara sah dan meyakinkan.

Tim kuasa hukum keluarga Mueller mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung, namun permohonannya ditolak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *