Temui Badan Penyelenggara Haji, Erick Thohir Siapkan Garuda-BSI Layani Musim Haji
Liptan6.com, Jakarta – Menteri BUMN Eric Tohil menyiapkan beberapa BUMN untuk musim haji 2025. Dilanjutkan dengan Badan Penyelenggara Haji yang baru dibentuk pemerintah.
Masalah tersebut dibahas Eric bersama Dirjen BP Haji Muhammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan dan Wakil Dirjen BP Haji Danil Anzar Simanjuntak. Bapak Eric Garud akan bergabung dengan menyatukan kemampuan BSI sebagai maskapai penerbangan Indonesia yang mengoperasikan penerbangan dan sebagai bank syariah terbesar.
Ya, kita nomor satu di Garuda, Pak Vamil dan Dirut, kita rencanakan dulu situasinya, jumlah pesawatnya atau fasilitasnya, kata Eric di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa. (2024/11/19).
Ia berharap Garuda Indonesia bisa menjadi konglomerasi maskapai lain yang mengoperasikan penerbangan jemaah haji Indonesia. Maka armada yang Anda gunakan akan mencukupi.
“Nah, dengan dibuatnya agregator antara Garuda dan seluruh maskapai komersil, kita akan punya cukup pesawat untuk kebutuhan kita, terutama saat musim haji. Kita perlu memberikan solusi, dan itu “belum diputuskan,” jelasnya.
Bank Syariah Indonesia (BSI), di sisi lain, adalah bank syariah milik negara yang digunakan terutama oleh jamaah haji dan umrah.
“Nah, ini saya sampaikan. Kita juga bisa memberikan data agar kita bisa mulai mengarahkan kebijakan apa yang diambil ke depan,” ujarnya.
Bahkan, Eric meminta seluruh direksi BUMN terkait turut serta memberikan pelayanan haji Indonesia yang efisien.
“Saya meminta seluruh direktur untuk menjadikan penyelenggaraan haji lebih transparan, efisien dan bebas dari pencemaran nama baik dan kami akan memastikan bahwa layanan yang tepat diberikan kepada semua orang.”
Sementara itu, Direktur BP Haji Muhammad Irfan Yusuf mengatakan, kunjungan ke kantor Eric Tohir merupakan perkenalan pertamanya. Pasalnya, BP Haji merupakan organisasi baru yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto untuk mengelola ibadah haji.
“Sebagai lembaga baru, tentu kami juga menjalin kontak dengan lembaga lain, khususnya dengan sejumlah pengurus haji,” ujarnya.
Namun inti dari semua itu adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jemaah haji, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaah haji, tambah Gus Irfan.
Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji Indonesia (BPKH) mengumumkan total dana calon jemaah haji Indonesia kini mencapai lebih dari Rp 169 triliun.
“Saat ini total dana haji kita sekitar Rp169 triliun mendekati Rp170 triliun,” ujarnya pada Bursa Keuangan Haji yang digelar di Sumut, Jumat (15 November 2024), kata Amri Yusuf, Anggota Bidang Akuntansi dan Akuntansi BPKH. Lembaga Penegakan Keuangan. .
Amri dalam arisan yang dihadiri Ketua Komite Nomor 8 DPR RI Marwan Dasopan mengatakan dana haji telah diserahkan kepada 5,4 juta jamaah yang terdaftar.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan BPKH untuk mendapatkan informasi akurat bagi pengelolaan Dana Haji dan menjaga akuntabilitas kepada masyarakat.
“BPKH dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji dan telah mempercayakan tugas pokok pengelolaan dana haji kepada jamaah,” ujarnya dilansir Antara.
Ia mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), 17 juta dari sekitar 210 juta umat Islam Indonesia memenuhi syarat menunaikan ibadah haji.
“Jadi dari 210 juta umat Islam, 17 juta diantaranya adalah umat Islam yang berkompeten dan mengikuti prinsip Istita,” ujarnya.
Namun, saat ini hanya 2,4 juta orang yang terdaftar sebagai jemaah haji di Indonesia karena kemampuan finansial mereka untuk mengikuti ibadah haji.
“Masih ada 12 juta orang lagi. Kenapa belum mendaftar? Mungkin karena belum punya kesadaran atau mungkin tidak mau menghentikan kebiasaan tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum mendaftar haji karena kurang mengetahui akan terungkapnya dosa-dosanya saat menunaikan rukun Islam yang kelima di tempat suci tersebut.
Padahal, ketika orang Arab berbuat dosa, mereka langsung menunaikan ibadah umrah untuk menghapus dosanya, kata Amri.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi 8 DPR RI Marwan Dasop meminta BPKH meningkatkan laba atas investasi sehingga dapat mengoptimalkan pembiayaan jemaah haji di Indonesia.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan pendanaan haji, BPKH juga perlu meningkatkan komponen investasi langsungnya, seperti kerja sama dengan mitra Saudi dalam mengelola hotel baik di Makkah maupun Madinah.
“BPKH hendaknya melakukan terobosan dan inovasi untuk memperkuat keuangan haji agar biaya yang ditanggung jamaah tidak berlebihan,” kata Marwan.