WEB NEWS Temukan Gliese 12 b, Planet Baru Mirip Bumi
thedesignweb.co.id, Jakarta – Para astronom terus menjelajahi luar angkasa untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah menemukan kemungkinan manusia hidup di planet lain.
Faktanya, para astronom sedang berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, para ahli telah menemukan lebih dari 5000 planet lain yang tersebar di alam semesta.
Para astronom baru-baru ini menemukan planet ekstrasurya yang mirip dengan Bumi. Planet mirip Bumi ini mengorbit bintang katai merah yang tidak dipanaskan.
Planet ini disebut Gliese 12 b, terletak hanya 40 tahun cahaya di konstelasi Pisces. Planet yang mengorbit bintang katai merah ini mungkin merupakan salah satu kandidat paling menjanjikan untuk mempelajari kelayakan planet untuk dihuni dan mencari kehidupan di luar Bumi.
Seperti dikutip laman ZME Science, Selasa (26/8/2024), planet Gliese 12 berukuran mirip Venus dan sedikit lebih kecil dari Bumi. Suhu permukaan planet baru ini diperkirakan mencapai 42 derajat Celcius.
Suhu ini lebih dingin dibandingkan 5.000 exoplanet yang ditemukan sejauh ini. Planet ini dikenal dengan bintangnya, Gliese 12 atau HD 10180.
Bintang ini merupakan bintang katai merah dengan tipe spektral M4V. Gliese 12 b ditemukan menggunakan teknik pengukuran kecepatan radial, yang mengukur perubahan kecepatan bintang akibat tarikan gravitasi planetnya.
Gliese 12 b mengorbit bintangnya lebih dekat ke Matahari dibandingkan Bumi. Jaraknya yang hanya 7 persen dari jarak Bumi ke Matahari membuat satu tahun di planet ini hanya 12,8 hari.
Karena kedekatannya, Gliese 12 b menerima radiasi yang lebih kuat dibandingkan bintangnya. Faktanya, planet ini menerima energi hingga 60 persen lebih banyak dibandingkan Bumi.
Meski radiasinya tinggi, Gliese 12 lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari. Konjungsi ini menempatkan planet ini pada zona layak huni.
Para astronom masih menyelidiki apakah Gliese 12 b memiliki atmosfer, hal ini penting untuk memahami potensinya dalam mendukung kehidupan. Kondisi permukaan planet bisa sangat bervariasi tergantung pada komposisi atmosfernya.
Sebuah planet mungkin memiliki air cair seperti atmosfer bumi dan atmosfer yang mempertahankan suhu yang mendukung kehidupan. Sebagian besar nilai ilmiah Gliese 12 b terletak pada pemahaman seperti apa atmosfer yang dimilikinya.
Mengingat Gliese 12 b berada di antara jumlah sinar matahari yang diterima Bumi dan Venus dari matahari, hal ini akan berguna untuk mengurangi kesenjangan antara kedua planet ini di Tata Surya.
Gliese 12 b ditemukan dengan metode transit, yaitu mendeteksi penurunan kecerahan bintang saat melintas di depannya. Metode ini tidak hanya membantu mengidentifikasi planet-planet, tetapi juga memungkinkan mempelajari atmosfernya.
Jika suatu planet memiliki atmosfer selama transit, sebagian cahaya bintang akan melewatinya. Fenomena ini meninggalkan jejak kimia unik yang dapat diperiksa oleh teleskop seperti James Webb Space Telescope (JWST).
Penemuan baru ini adalah salah satu dari sedikit planet beriklim sedang seukuran Bumi yang cukup dekat untuk dipelajari secara mendetail. Penelitian dan observasi lebih lanjut akan fokus pada deteksi dan analisis atmosfer, khususnya menggunakan JWST.
Upaya ini akan membantu menentukan apakah Gliese 12 b dapat mempertahankan kondisi yang sesuai untuk air cair dan kemungkinan kehidupan.
(Tiffany)