WEB NEWS Ternyata Lubang Hitam Tak Bisa Makan Alam Semesta, Ini Penjelasannya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Lubang hitam merupakan benda kosmik yang mampu menarik cahaya dengan gravitasinya yang sangat kuat. Lubang hitam terbesar di alam semesta dikenal sebagai lubang hitam supermasif, dan massanya jutaan hingga miliaran kali massa Matahari.
Lubang hitam biasanya terletak di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti. Meskipun lubang hitam telah menjadi subjek penelitian selama beberapa dekade, namun lubang hitam tetap menjadi misteri dalam dunia astronomi.
Lubang hitam dapat menelan bintang, planet, bahkan lubang hitam lainnya. Namun bisakah lubang hitam menelan seluruh alam semesta?
Dikutip dari laman LiveScience, Rabu (18/09/2024) Lubang hitam dulunya merupakan bintang raksasa, namun telah runtuh dan menjadi sangat padat hingga cahaya pun tidak bisa lepas. Lubang hitam memiliki gaya gravitasi yang mampu menelan apa pun di dekatnya, namun tidak dapat menghancurkan seluruh alam semesta atau galaksi.
Ilmuwan NASA telah mengungkapkan bahwa gagasan bahwa lubang hitam dapat menelan alam semesta didasarkan pada kesalahpahaman bahwa lubang hitam bertindak seperti ruang hampa, menyedot ruang angkasa. Faktanya, lubang hitam hanya menelan benda yang berada sangat dekat dengannya.
Lubang hitam hanya bisa menelan materi yang melintasi cakrawala peristiwanya, dan lebih dari itu tidak ada jalan keluar. Gravitasi lubang hitam masih mempengaruhi bintang dan planet di sekitarnya, terkadang menyebabkan mereka mengorbit, namun lubang hitam tidak menelannya.
Pakar lubang hitam NASA mengatakan lubang hitam sebenarnya berukuran sangat kecil. Agar lubang hitam memiliki peluang bagus untuk menelan bintang, bintang tersebut harus diarahkan langsung ke lubang hitam tersebut.
Seiring berjalannya waktu, fenomena ini bisa saja terjadi. Namun, agar lubang hitam di pusat Bima Sakti bisa menelan Matahari, dibutuhkan waktu lama agar orbit bintang bisa sejajar sempurna dengan lubang hitam.
Lubang hitam terbesar yang diketahui di alam semesta adalah raksasa kosmik bernama TON 618. Lubang hitam tertua di alam semesta ini memiliki massa sekitar 50 miliar massa matahari.
TON 618 tampaknya mendekati batas teoretis terbentuknya lubang hitam. Keterbatasan ini berasal dari fakta bahwa ketika lubang hitam supermasif menelan materi, mereka juga mengeluarkan radiasi dalam jumlah besar.
Radiasi tersebut memanaskan dan mengionisasi material di sekitarnya, sehingga mempersulit gas dan debu untuk mendingin dan jatuh ke dalam lubang hitam. Perlambat lubang hitam dan dapatkan “makanan”.
Cara kerja teori ini adalah mencegah lubang hitam menelan seluruh galaksi, apalagi seluruh alam semesta.
(Tiffany)