Regional

Terungkap Pemicu Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Sampai Babak Belur Diikat Rantai Besi

thedesignweb.co.id, Batam – Seorang ibu di Bengkong, Kota Batam, berinisial JDB (37), tega menganiaya anaknya sendiri yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Selain dipukuli, leher gadis itu juga diikat dengan rantai besi.

Saat bertemu dengan bocah kelas 6 SD, wajahnya patah dan lehernya terlilit rantai besi yang dikunci dengan gembok. 

Kepala Reserse Kriminal Kepolisian Bangkok, Inspektur Marihot Pakpahan mengatakan, pelaku penganiayaan terhadap anaknya sendiri ditangkap polisi di rumahnya, setelah ada laporan dari masyarakat.

Menurut pengakuan pelaku penyiksaan yang juga ibu kandung korban, penyiksaan dilakukan karena sang ibu kesal karena anaknya sering berbohong dan suka kabur dari rumah berhari-hari saat berbuat jahat. Putranya juga disebut-sebut sebagai penjahat yang kerap mencuri barang milik tetangganya. Oleh karena itu, para pelaku kerap memukul anaknya dengan dalih disiplin.

Peristiwa penganiayaan terbaru bermula saat sang ibu sedang mencari ponsel, yang kemudian diketahui milik sang anak. Karena sang anak tak mau menceritakan kejahatannya, pelaku memukuli korban dengan sapu. Tak pede hanya memukul, pelaku mengikat leher korban dengan rantai lalu menguncinya.

Untuk mencegah korban melarikan diri, pelaku juga mengikat kaki dan tangan korban dengan tali rafia, kata Marihut.

 

 

Sedangkan korban anak-anak masih ditahan di Unit Reserse Kriminal Polres Bangkok. Korban mengaku tak senang pulang. Polisi berencana memberikan bantuan psikologis kepada korban dan menyerahkannya ke Rumah Penampungan Anak Kota Bawah.

Selanjutnya, Polsek Bengkong akan mendatangkan dokter spesialis jiwa untuk memeriksa kondisi kejiwaan tersangka penganiayaan anak di Bengkong Harapan 2, Kecamatan Bengkong. Hal itu diungkapkan Kapolres Bangkok, AKP Doddy Basyir.

Dodi mengatakan, kelakuan tersangka terhadap anaknya selama ini terlalu mendidik dan mendisiplinkan anaknya, sehingga menyebabkan anak korban sangat trauma.

Menurut kesaksian para tetangga, JDB kerap menganiaya anak-anaknya. Maka tak habis-habisnya pikiran, sang ibu telah menguras habis hatinya untuk menyambung dan mengikat anaknya sendiri.

Korban pertama adalah anak istrinya. Korban diasuh oleh neneknya di kampung, namun tiga tahun lalu dibawa ke Batam, kata Dodi.

Dodi mengatakan, jika kondisi kejiwaan tersangka baik, ia bisa diancam dengan pesan berlapis-lapis. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *