Kesehatan

Tingkatkan Kesadaran soal Kanker Paru, YKI Bakal Gelar Run 5K di Jakarta

thedesignweb.co.id, Jakarta Untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan paru-paru dan upaya pencegahan kanker paru-paru, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dengan dukungan Bank Indonesia menyelenggarakan acara lari 5 km bertajuk Run For Leaves Paru-Paru Sehat.

Lari Sehat Paru-paru akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2024 di Gerbang Bung Karno 6 (GBK), Jakarta.

“Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara Run for Healthy Lungs dan melakukan pre-screening kanker paru sebagai upaya pengendalian faktor risiko kanker paru, karena kanker paru menempati urutan kedua kasus kanker di Indonesia,” kata Presiden YKI Profesor Aro Wisaksono Sudoyo melalui video saat jumpa pers di kantor YKI Jakarta pada Selasa, 19 November 2024.

Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) pada tahun 2022, jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker paru sudah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut, Indonesia memiliki 66.271 kasus baru dan 34.339 kematian akibat kanker paru.

Aro mengatakan banyaknya kasus dan kematian menunjukkan pentingnya pengendalian faktor risiko sebagai upaya pencegahan.

Acara Run for Lungs ini akan diikuti oleh seorang dokter spesialis paru yang akan membantu penonton menjawab pertanyaan seputar kesehatan paru-paru.

 

90% pasien kanker mencari pengobatan pada stadium lanjut

Ketua Departemen Keilmuan YKI, Profesor. Elisena Shahruddin, PhD, SpP(K) juga menyebutkan tingginya angka kematian pasien kanker paru. Tingginya angka kematian akibat kanker paru disebabkan oleh keterlambatan pengobatan pasien kanker paru.

“Hingga 90% pasien kanker paru tidak memeriksakan diri ke dokter hingga memasuki stadium lanjut,” kata Elisena.

 

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kanker paru-paru, salah satu kegiatannya adalah melalui acara “Lari untuk Paru-Paru Sehat”, dimana masyarakat akan diberikan edukasi mengenai skrining dan deteksi dini kanker paru-paru. 

Ia menambahkan, angka kesembuhan pasien kanker bisa mencapai 90% jika ditangani sejak dini. “Oleh karena itu, skrining dan deteksi dini kanker paru sangat penting terutama bagi masyarakat yang berisiko tinggi,” kata Elisena.

Skrining dilakukan dengan mengisi kuesioner profil risiko kanker paru.

“Jika pra-skrining menunjukkan bahwa responden berisiko tinggi, sebaiknya dilanjutkan dengan skrining kanker paru-paru dan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui secara pasti apa penyebab kanker paru-paru.

“Penyebab pastinya belum diketahui,” kata Elisena. Itu sebabnya disebut penyakit yang tidak diketahui.”

Berbeda dengan tuberkulosis yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis. 

“Tentunya siapa yang dituduh (menyebabkan kanker paru-paru) masih belum diketahui,” lanjut Elisena saat Bulan Peduli Kanker Paru bersama AstraZeneca.

Meski penyebab pasti kanker paru-paru belum diketahui, namun ada faktor risikonya. Kalau faktor risikonya diketahui, maka bisa dikendalikan, lanjut Elisena.

1. Paparan asap rokok

Baik perokok aktif, pasif, maupun mantan perokok memiliki faktor risiko terkena kanker paru.

“Rokok yang dibakar dan orang merokok, banyak mengandung zat karsinogenik,” ujarnya. “Hal ini menyebabkan iritasi kronis, yang menyebabkan kerusakan paru-paru.”

2. Tempat Kerja

Beberapa tempat kerja seperti pabrik, bengkel dan pertambangan juga menjadi faktor risiko terjadinya kanker paru.

3. Polusi udara

Partikel polusi dapat menumpuk di saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan iritasi dan memicu mutasi sel di paru-paru.

4. Riwayat kanker

“Orang yang pernah menderita kanker, lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru,” kata wanita yang rutin berolahraga di RS Persahabatan Jakarta ini. 

Saat itu, jika ada anggota keluarga yang memiliki kerabat yang mengidap kanker, itu juga menjadi faktor risiko, terutama merokok.

5. Anda mempunyai riwayat penyakit paru-paru kronis

Penyakit paru-paru kronis, seperti TBC yang tidak diobati dan penyakit paru-paru lainnya, juga memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *