Tips Merawat Pasien Pneumonia di Rumah, Kenali Juga Tanda Pasien Perlu Kembali ke Dokter
thedesignweb.co.id, Jakarta Dokter spesialis paru Desilia Atikawati mengatakan, tidak semua penderita pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Apabila dokter melihat dari gejala fisik dan diagnosa medis tidak ada gejala yang serius, maka pasien dapat ditangani berdasarkan pengobatan yang diberikan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika merawat pasien pneumonia di rumah.
“Pastikan pasien dirawat di ruangan masing-masing atau ruangan terpisah untuk mencegah kontaminasi silang,” kata Desi secara online.
Perlu diingat bahwa pneumonia, baik karena bakteri maupun virus, dapat ditularkan melalui air liur dan kemudian tertular oleh orang yang sehat. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari permukaan yang terkontaminasi virus atau bakteri pneumonia.
Mereka yang merawat pneumonia harus menyediakan makanan dan minuman bergizi baik.
Selanjutnya mengingatkan atau memastikan pasien meminum obat sesuai dosis dan waktu.
“Periksa juga kondisi pasien, seperti pengecekan suhu tubuh dan pengecekan pernapasan,” saran Desi.
Jika awalnya suhu tubuh pasien 39 derajat celcius, setelah mendapat pengobatan suhunya menurun, hal ini menandakan adanya perbaikan. Oleh karena itu, saturasi oksigen terus membaik yang merupakan tanda perbaikan.
Biasanya bila pneumonia disebabkan oleh bakteri, 8-24 jam setelah pemberian obat, pasien menunjukkan perbaikan.
“Jika kondisinya memburuk atau kondisinya masih ada keluhan, perlu diwaspadai, periksakan kembali ke dokter atau ke rumah sakit lagi,” kata dokter yang praktik sehari-hari di RS Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta ini.
Bagi pasien lanjut usia pengidap pneumonia yang menjalani pola hidup sehat, Desi mengungkapkan pemulihan tidak membutuhkan waktu lama.
“Bagi lansia yang sebelumnya sehat dan menjalani pola hidup sehat, biasanya 5 hingga 7 hari saja sudah cukup,” kata Desi.
Dalam kasus batuk, gejalanya bisa berlangsung lebih dari seminggu. Batuk merupakan upaya tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan.
Sedangkan pada lansia yang memiliki penyakit kronis, Desi mengenang angka kematian yang tinggi. Oleh karena itu, pada kelompok ini rehabilitasi biasanya dilakukan di bawah pengawasan rumah sakit.
“Mungkin memakan waktu beberapa minggu, kesembuhan tiap orang berbeda-beda,” lanjut Desi menjelaskan.
Desi memaparkan gejala pneumonia pada orang dewasa. Gejala pneumonia pada orang dewasa antara lain:
– Batuk produktif
– Anda sering batuk berdahak
– Kesulitan bernapas
– Nyeri dada
– Demam
– Kelemahan