Tolak Ditangkap, Mobil Istri Ipda Rudy Soik Dicegat Propam hingga Rumah Dipantau Drone
LIPAN6.com, Jakarta – Perselisihan IPDA Rudy Soik dan Polisi Regional NTT sedang berlangsung. Setelah penolakan penangkapan polisi provinsi NTT, keluarga Rudy Soik sekarang fokus.
Istri Rudy Soik, Welinda Wolenle tiba -tiba ditolak oleh anggota polisi provinsi NTT saat mengemudi. Larangan IPDA Soik menyebar dengan virus di media sosial. Dalam video tersebut, seorang anggota propam memerintahkan untuk menarik istri Ipda Rudy Soik.
Tetapi istri Ipda, Rudy Soik berjuang untuk anggota Propam untuk memberikan kereta yang diperlukan yang dia kendarai.
“Nyonya, ini polisi yang membawa SIM? Kami ingin memeriksa SIM Anda, bukan?
Istri IPDA, Rudy Soik, kemudian menunjukkan SIM yang dimilikinya dan difoto oleh Provinsi Polisi Provinsi NTT dan alasan -alasan seperti dokumen.
Kepala hubungan masyarakat dikonfirmasi oleh Komisaris Polisi Regional NTT Ariasanda. Dia menjelaskan bahwa jumlah peserta propam sebelumnya pergi ke rumah mereka untuk melihat karena ada berita bahwa IPDA Rudy Soik ingin meninggalkan Kipang.
“Peserta propam untuk IPDA Rudy Soik untuk foto sehubungan dengan investigasi dan manajemen. Karena, menurut janjinya untuk pergi ke polisi provinsi untuk melakukan hukuman disipliner selama 14 hari, ”katanya pada hari Rabu (10/23).
Ketika para peserta Propam kembali, mobil yang mereka kenakan mengikuti mobil yang tidak dikenal. Mereka merasa curiga, dan peserta propam juga menarik keluar dan menghentikan kendaraan yang mencurigakan.
Ketika sebuah cek dilakukan, mobil itu ditemukan bahwa mobil itu ditenagai oleh istri Rudy Soik untuk memeriksa dokumen kendaraan seperti SIM (SIM) dan STNK.
“Anggota ingin meyakinkan minat apa yang mereka ikuti,” simpul Ariasanda.
Tonton video opsi ini:
Pengacara IPDA, Rudy Soik Ferdi Maktaen mengungkapkan beberapa insiden tak terduga bahwa polisi provinsi NTT diduga diduga setelah klien menjadi PTDH karena ia dituduh melanggar 12 kasus disiplin dan etika.
Menurutnya, rumah pribadi IPDA Rudy Soik selalu dipantau oleh burung tanpa pilot atau robot di desa Bakunase II. Bahkan di sekitar rumahnya, itu selalu melewati beberapa petugas polisi yang mengidentifikasi mereka dengan pergerakan karakter yang tidak biasa.
“Kami tidak memahami arti dari NTT Polda dari hal -hal ini. Keluarga merasa sedih, apakah kasus bijih ini senang dan hebat? ” Kata Ferdi Maktaen.
Dia setuju, Ipda Rudy Soik House terus -menerus dipantau dan membuat video yang bahkan terbang di dekat rumahnya.
“Cobalah untuk menjelaskan apa yang dimiliki rumah penembakan, Anda tahu itu kaya. Cobalah untuk mengetahui bahwa semua polisi kaya sebagai penyelidik polisi, ”kata Ferdi Maktaen.
Dia berharap bahwa Polisi Regional NTT akan memiliki banyak tujuan dalam menangani kasus ini, karena semua orang akan diperlakukan sebagai orang yang akan merasa nyaman dan marah.
Kepala Komisaris Kontak Publik NTT Komisaris Polisi Regional Ariasanda mengkonfirmasi bahwa robot itu berada di dekat IPDA Rudy Soik House. Menurutnya, drone itu dilemparkan untuk mencurigai penyelidikan.
“Karena Rudy Soik melakukan penipuan publik dan membenci Institut Kepolisian Nasional,” katanya.