THE NEWS Top 3 Tekno: Fitur AI di Mesin Cuci Pintar Samsung hingga Telegram Banyak Dipakai Pelaku Kejahatan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Kabar Samsung baru saja meluncurkan mesin cuci pintar berteknologi kecerdasan buatan menjadi fokus pembaca kanal techno thedesignweb.co.id, Rabu (9/10/2024).
Pembaca juga menyoroti artikel tentang rilis A Space for the Unbound dari Toge Production di iOS.
Kemarin, laporan PBB menerbitkan sebuah artikel yang menyebutkan banyak penjahat menggunakan Telegram untuk melakukan kejahatannya.
Anda dapat memeriksa di bawah ini untuk lebih jelasnya.
1. Samsung Bespoke AI Laundry Combo memiliki mesin cuci pintar yang juga dapat menerima panggilan!
Samsung Electronics telah memperkenalkan mesin cuci baru dengan teknologi kecerdasan buatan yang disebut mesin cuci Bespoke AI Laundry Combo.
Mesin cuci pintar inovatif ini memiliki sejumlah fungsi kecerdasan buatan yang memudahkan penggunanya.
Samsung menjelaskan pengering pakaian ini memiliki fitur AI Wash & Dry.
Baca lebih lanjut di sini
Dibuat di Indonesia dan diterbitkan oleh Toge Production, A Space for the Unbound akhirnya dipastikan tersedia di platform mobile Apple melalui App Store.
Kabar tersebut pertama kali diumumkan melalui akun media sosial resmi A Space for the Unbound
Menurut App Store Apple, game yang telah diluncurkan banyak gamer sejak diluncurkan di Steam pada Januari 2023 ini, rencananya akan dirilis di perangkat iOS pada 4 April 2025.
Baca lebih lanjut di sini
Aplikasi Telegram messenger banyak menuai kritik dan keluhan. Karena menggunakan jaminan chat yang aman dan anonimitas, aplikasi besutan Pavel Durov ini digunakan oleh kelompok kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal.
Melansir Reuters, Selasa (10/8/2024), menurut laporan PBB, jaringan kriminal yang kuat di Asia Tenggara menggunakan Telegam untuk melakukan kejahatan terorganisir dalam aktivitas ilegal berskala besar.
Ini merupakan klaim baru bahwa aplikasi Telegram digunakan untuk aktivitas ilegal. Sebelumnya, Prancis bahkan menangkap Pavel Durov, karena pendiri Telegram kedapatan mengizinkan aktivitas kriminal di platform tersebut.
Baca lebih lanjut di sini