Toyota Indonesia Gandeng Akademisi Dukung Kendaraan Rendah Emisi
Liputan 6.
Sebelumnya, Seminar Nasional yang dilaksanakan PT TMMIN dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi Indonesia seperti Universitas Diponegoro Indonesia (UNDIP) Semarang, Universitas Udayana Bali, Institut Teknologi Sepuluh Nov (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB). ) Bandung. , Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Universitas Gaya Mada (Yogyakarta).
Pada Rabu (30/10/2024) bertempat di Convention Hall Universitas Indonesia, “Strategi Percepatan Transisi Energi Solusi praktis untuk mencapai NDC pada tahun 2030” telah diadakan.
Tak hanya akademisi, Toyota Indonesia Indonesia juga menjalin kerja sama dengan pemerintah dan industri otomotif yang berperan penting dalam mengurangi emisi karbon demi masa depan mobil Indonesia yang bersih dan nyaman.
Direktur Utama TMMIN Nandi Julianto dalam sambutannya mengatakan tujuan terjalinnya kemitraan ini adalah untuk mendorong transisi melalui berbagai inisiatif pengurangan penggunaan energi ramah lingkungan dan khususnya di sektor transportasi.
“Sejak tahun 2022 hingga saat ini, 7 rangkaian kegiatan seminar nasional di berbagai perguruan tinggi di Indonesia merupakan bentuk nyata perlindungan masyarakat. Khususnya fokus pada generasi muda, mendukung ekosistem green living dan menyeimbangkan pembangunan ekonomi nasional.” , lokakarya nasional ini merupakan forum diskusi komprehensif yang akan membantu merumuskan strategi dan kebijakan untuk mempercepat Indonesia pada tahun 2030,” kata Nandi pada Rabu (30/10/2024).
Untuk menerapkan energi baru terbarukan (EBT), merek Jepang ini mendukung transisi energi menggunakan pendekatan multifaset, termasuk elektrifikasi rendah emisi.
“Beberapa inisiatif akan mencapai tujuan pengurangan emisi pada tahun 2030, yang merupakan langkah awal atau langkah awal menuju tujuan yang lebih besar pada tahun 2060. Implementasi strategis sangat penting untuk mempercepat transisi energi. Untuk mencapai hasil nyata dalam jangka pendek, pengurangan emisi menggunakan beragam teknologi teknologi Hal ini sejalan dengan tema seminar ini, “Accelerating Energy Transition to Fast Victory”, ujar BT Azam, Wakil Direktur PT TMMIN.
Penerapan energi hijau juga dapat diterapkan sebagai kegiatan dekarbonisasi. Tidak hanya berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi, namun juga berkontribusi terhadap kesejahteraan petani Indonesia melalui siklus positif yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan di masa depan. ,” kata Bob Azam.
Untuk memenuhi transisi menuju energi hijau, Toyota Indonesia dan pemerintah telah berupaya memperkenalkan beberapa model yang dapat mengurangi emisi karbon, antara lain mobil konvensional hemat bahan bakar, mobil biofuel, mobil bioetanol, serta mobil listrik.
Energi hijau berenergi rendah yang canggih meliputi biofuel, etanol, hidrogen, serta optimalisasi EBT dalam proses produksi yang ramah lingkungan.
“Pemanfaatan EBT (energi baru dan terbarukan) seperti bioenergi dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di semua sektor seperti pembangkit listrik, sektor domestik, industri, dan transportasi.”
Toyota mencapai netralitas karbon melalui produk, layanan, dan aktivitas operasional untuk mewujudkan visi “Behind Zero”. Faktanya, hal tersebut tidak menghilangkan limbah dan berdampak permanen terhadap lingkungan dan keamanan energi.
Selain itu, produsen tenaga surya ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Untuk mengakselerasi ekosistem multichannel, Toyota bertujuan mengintegrasikan elektrifikasi dari hulu ke hilir.
“Semua segmen masyarakat, terutama generasi muda, dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi. Pilihan teknologi yang berbeda dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan sosial yang berbeda untuk mempercepat pengembangan ekosistem multi-arah atau rendah emisi yang terintegrasi. , Indonesia bertujuan untuk menjadi basis manufaktur dari hulu hingga hilir dan pusat ekspor mobil yang berdaya saing tinggi.