Seleb

Trailer Film 28 Years Later Dirilis, Tunjukan Nasib Cillian Murphy di Bumi Penuh Zombie

thedesignweb.co.id, Jakarta Setelah lebih dari satu dekade menunggu, sekuel horor Monopoly yang sangat dinantikan, 28 hari kemudian (dirilis tahun 2002) dan 28 minggu kemudian (dirilis tahun 2007) ) akhirnya tiba. Film terbarunya, 28 Years Later, akan tayang di bioskop pada 20 Juni.

Para penggemar film horor bertema zombie tersebut bisa menyaksikan video trailernya yang memperlihatkan gambaran mengerikan tentang apa yang akan terjadi di dalamnya. 28 Years Later disutradarai oleh Danny Boyle dan ditulis oleh Alex Garland, produser asli yang membantu mendefinisikan kembali genre raw ghost di awal tahun 2000-an.

Kembalinya mereka memastikan kualitas plot yang kuat. Selain itu, film ini menampilkan aktor-aktor berbakat termasuk Jodie Comer, Aaron Taylor-Johnson dan Ralph Fiennes. Mereka akan berperan sebagai tiga orang yang selamat menghadapi ancaman baru dari virus mematikan.

Salah satu aspek yang paling menarik adalah potensi kembalinya Cillian Murphy sebagai pemeran utama Jim dari 28 Days Later. Dalam trailer terbarunya, terlihat sosok mirip Jim di belakang karakter Jodie Comer yang terlihat semakin parah.

Meski tidak tercantum di poster, Murphy tercatat sebagai produser eksekutif di Sony Pictures. Hal ini menimbulkan ekspektasi dan harapan di kalangan penggemar bahwa aktor peraih Oscar untuk perannya di Oppenheimer akan kembali ke franchise tersebut.  

Meski banyak netizen yang berspekulasi tentang kembalinya Cillian karena Jim bukanlah orang biasa. Netizen mengatakan Jim yang terinfeksi akan muncul dalam wujud baru.

Hampir tiga dekade setelah merebaknya “Rage Virus” yang pertama kali menyebar di film tersebut, 28 tahun kemudian, membawa penonton ke dunia dengan stres yang semakin meningkat.

Sekelompok penyintas tinggal di sebuah pulau kecil terpencil, berusaha bertahan dari infeksi yang mengancam nyawa mereka. Namun ketegangan semakin memuncak ketika salah satu dari mereka meninggalkan pulau untuk melanjutkan misinya ke daratan.

Saat menjalankan misi, mereka menemukan rahasia mengerikan yang tidak hanya mengancam mereka yang terinfeksi tetapi juga para penyintas.

Penggunaan label film “Waktu tidak menyembuhkan apa-apa” memberikan ekspresi kesedihan atas cerita yang dituturkan. Virus ini tidak hanya merupakan ancaman fisik, namun juga merupakan simbol kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.  

Dengan adegan pembuka dalam klip pendek yang menampilkan kembalinya program televisi anak-anak populer Teletubbies, lagu bahagia diputar di latar belakang yang akan segera mencapai titik terburuknya Sementara musiknya terdengar aneh dalam konteks yang tragis.

Beberapa adegan juga menampilkan simbol-simbol keagamaan, seperti gereja dengan jendela pecah, salib kayu, dan tulisan dari kitab Wahyu. Poster bertuliskan “Jimmy” di dekat tulisan tersebut menimbulkan spekulasi lebih lanjut tentang keterlibatan karakter Jim.

Selain itu, adanya tengkorak yang terletak di suatu ruang menambah kesan sedih dunia pasca-penghinaan dimana orang-orang menjadi karakter yang memalukan karena keadaan.  

Seperti dilansir BBC, 28 Days Later tak hanya menjadi film horor paling berpengaruh dan populer di awal tahun 2000-an, tapi juga ikut merevitalisasi genre tersebut. Meskipun Boyle mengatakan film tersebut bukanlah film hantu tradisional, pendekatan uniknya terhadap subjek penularan dan kehancuran dapat menciptakan sesuatu yang baru dan lebih dalam.

Sekuel pertama, 28 Weeks Later, memperluas dunia film pertama, memperkenalkan film-film yang lebih besar dan lebih tinggi. Kehadiran 28 Years Later diharapkan dapat melanjutkan tradisi film sebelumnya sekaligus memberikan perspektif baru tentang bagaimana masyarakat hidup di dunia yang dilanda bencana.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *