Transaksi Kripto Tembus Rp 211,1 Triliun sepanjang 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi aset kripto di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2024, transaksi kripto akan mencapai Rp 211,1 triliun.
Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Sektor Keuangan OJK, mengatakan pembelian dan penjualan aset kripto menunjukkan tren positif pada Januari-April 2024. Bahkan terjadi peningkatan. lebih dari 300 persen pada tahun 2023.
“Pada tahun 2024, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp211,10 triliun atau meningkat 328,63 persen dibandingkan tahun 2023,” kata Hassan dalam konferensi pers OJK, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia memiliki dinamika tersendiri. Termasuk melihat jumlah investor kripto dan transaksi kripto di Indonesia.
Pada April 2024, total investor aset kripto bertambah 410 ribu investor sehingga mencapai 20,16 juta investor. Pada Maret 2024, terdapat 19,75 juta investor.
“Menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia,” ujarnya.
Namun pada saat yang sama, terjadi penurunan transaksi bulanan. Hal ini terlihat dari volume transaksi sebesar Rp 103,58 triliun pada Maret 2024. Namun seharusnya turun menjadi Rp 52,3 triliun pada April 2024.
Sebelumnya, platform internet Jerman Statista memperkirakan pada akhir tahun 2024, penetrasi investor aset kripto di Asia Tenggara akan meningkat hingga 12,78 persen. Sementara pada tahun 2028 diperkirakan tumbuh sebesar 14,81 persen.
Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvi Andrianita mengatakan perdagangan aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif karena membaiknya kondisi pasar nasional.
“Pada April 2024, investor Aset Kripto dalam negeri akan mencapai 20 juta nasabah dengan transaksi sebesar Rp 211,1 triliun,” kata Olvi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6/2024).
Menurutnya, perkembangan tersebut tidak lepas dari peluncuran rangkaian Bulan Literasi Kripto (BLK) pada Mei 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI).
Selain itu, diungkapkan Olvi, Bappebti mendukung penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang memiliki kewajiban ketat untuk mematuhi aturan Bappebti, serta memberikan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat tentang investasi aset kripto.
“Edukasi seperti ini kami harapkan dapat meningkatkan minat berinvestasi pada pabrik kripto di dalam negeri, serta sebagai upaya melindungi masyarakat sebagai konsumen,” imbuhnya.
Di sisi lain, Sekjen Aspakrindo-ABI dan Kuasa Umum Pintu Malikulkusno Utomo (Dimas) menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya BLK 2024 yang mampu meraih kesuksesan luar biasa dengan berbagai kegiatan edukasi secara daring dan luring.
“BLK 2024 membawa semangat dan nilai-nilai baik bagi industri kripto serta mengedepankan pentingnya edukasi dan pembelajaran bagi mereka yang berinvestasi atau ingin berinvestasi di kripto. Kami di Pintu terus berupaya. Mendidik masyarakat Indonesia melalui berbagai platform yang kami miliki adalah salah satunya diantaranya Pintu Academy dan terus bekerja sama dengan semua pihak sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran dan pembelajaran tentang aset kripto.