Tuberkulosis Paru Harus Dapat Penanganan Segera, Dokter Ungkap Alasannya
thedesignweb.co.id, Jakarta Tuberkulosis bisa menyerang beberapa organ, salah satunya paru-paru. Penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium tuberkulosis dan menyerang paru-paru disebut tuberkulosis paru (tuberkulosis paru).
Penyakit ini menular melalui udara (airborne disease), sehingga risiko penularannya cukup tinggi. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di daerah padat penduduk. Deteksi dini gejala tuberkulosis paru sangat penting untuk mencegah infeksi dan memulai pengobatan sedini mungkin.
Menurut Buti Ariani Arnuri, dokter spesialis paru dan pernafasan di RS Ekas Bekas, TBC paru merupakan infeksi paru yang ditularkan melalui partikel di udara. Partikel-partikel ini disebut droplet nuklei, yang tersebar ketika pasien batuk atau bersin.
“Tidak semua orang yang terpapar bakteri TBC akan terserang penyakit TBC. “Orang dengan daya tahan tubuh rendah berisiko lebih tinggi tertular TBC,” kata Buti dalam siaran persnya, seperti dikutip Jumat (1/11/2024).
Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, namun keterlambatan diagnosis dan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius dan infeksi lebih lanjut.
Buti menjelaskan, semakin cepat tuberkulosis paru terdiagnosis, maka semakin cepat pula pengobatan dapat diberikan.
TBC paru yang tidak segera diobati dapat menyebar ke organ lain, seperti tulang, otak, dan ginjal, serta menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, orang yang tidak mengetahui dirinya mengidap TBC dapat menyebarkan kuman tersebut ke orang lain.
Ada beberapa gejala TBC paru yang patut Anda waspadai, yaitu: batuk kronis
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu merupakan salah satu gejala utama tuberkulosis paru. Batuk ini seringkali mengeluarkan dahak, terkadang disertai darah. Jika pasien mengalami batuk terus-menerus dan tidak merespons pengobatan standar, penting untuk segera menemui dokter. penurunan berat badan
Penderita tuberkulosis paru seringkali mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Biasanya disebabkan oleh menurunnya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi. Demam kronis
Demam ringan namun berkepanjangan, terutama pada malam hari, merupakan gejala umum penyakit tuberkulosis paru. Biasanya penderita akan merasakan demam selama beberapa jam, terutama pada sore hingga malam hari. Berkeringat di malam hari
Berkeringat banyak di malam hari, meski tidak demam, merupakan salah satu gejala khas TBC. Keringat ini sering muncul bersamaan dengan demam yang berkepanjangan. kelelahan terus-menerus
Penderita tuberkulosis paru seringkali merasa lelah tanpa sebab yang jelas, bahkan saat tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini berkaitan dengan upaya tubuh melawan infeksi kronis.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tuberkulosis paru, antara lain: Vaksinasi BCG pada anak
Vaksinasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG) merupakan vaksin yang efektif untuk mencegah tuberkulosis dan direkomendasikan untuk bayi. Meningkatkan kebersihan lingkungan
Rumah yang bersih dan ventilasi yang baik sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri TBC. Hindari ruang terbatas tanpa aliran udara yang memadai, terutama di lingkungan yang ramai. Melakukan skrining rutin pada keluarga yang mempunyai riwayat tuberkulosis
Jika ada anggota keluarga yang terdiagnosis TBC, seluruh anggota keluarga lainnya disarankan untuk menjalani pemeriksaan untuk deteksi dini.
Pengobatan tuberkulosis paru tanpa komplikasi dan bersamaan biasanya berlangsung selama enam bulan. Sangat penting bagi pasien untuk menyelesaikan pengobatan, bahkan jika gejalanya membaik.
Pengobatan tuberkulosis paru dilakukan dengan mengonsumsi obat anti tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu dan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan ahli kesehatan.
“Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala TBC paru, segera hubungi dokter. Disiplin pengobatan sangat penting untuk menghindari resistensi obat yang dapat memperburuk kondisi. “
TBC paru merupakan penyakit yang dapat disembuhkan namun memerlukan pengobatan dan kedisiplinan yang tinggi. Deteksi dini adalah kunci untuk mengurangi penyebaran dan dampak penyakit ini.
“Jika Anda mengalami gejala TBC paru, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter,” pungkas Buti.