Bisnis

UMKM Binaan Pertamina Cuan di Ajang Inacraft, Kantongi Transaksi Sebesar Ini

thedesignweb.co.id, Jakarta International Craft Fair (Inacraft), salah satu pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, menjadi peluang besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menampilkan produk-produk unggulannya di kancah global. pasar

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti PT Pertamina yang jumlahnya lebih dari 1 miliar transaksi Rp. 

Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Vadgar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina senantiasa mendukung UKM binaan mitranya untuk mengembangkan usaha masyarakat.

Produk-produk kreatif yang dihadirkan mitra-mitra Pertamina pada pameran Inacraft ini terbukti menarik minat pengunjung dalam dan luar negeri.

“Selama dua hari pertama Enacraft, UMKM Pertamina mampu meraih kesepakatan senilai lebih dari Rp 1 miliar. Ini bukti nyata bahwa produk lokal kita berkualitas dan mampu bersaing di pasar internasional,” kata Vadjar.

Pertamina terus melaksanakan program tanggung jawab sosialnya, memberikan lebih banyak peluang bagi UKM di seluruh Indonesia.

Keikutsertaan pada Inacraft Oktober 2024 merupakan bentuk dukungan nyata bagi UKM untuk berkembang dan menembus pasar yang lebih luas.

Tahun ini, Pertamina memperkenalkan 20 UKM dari berbagai daerah di Indonesia yang produk unggulannya didedikasikan pada keunikan dan kearifan lokal.

Vadgar menambahkan, Pertamina melalui program kemitraan UMKM memberikan pendampingan dan pelatihan ekstensif kepada UKM di berbagai sektor, mendukung permodalan dan membuka peluang partisipasi di dalam dan luar negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan UMKM agar siap ekspor.

“Dengan dukungan yang tepat, UKM Pertamina bisa menjadi lebih terampil, tangguh, dan berdaya saing.

 

 

Sutijo, pemilik Sikar Mukti Craft Bantul Yogyakarta, salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah milik Pertamina mengungkapkan kebahagiaannya bisa mengikuti pameran ini. “Saya bersyukur di bawah Pertamina saya bisa berkembang sebanyak yang saya miliki sekarang, semua berkat bimbingan dari Pertamina,” ujarnya.

Sutego mengakui hal itu sejak 2009 Pertamina memberikan pelatihan sejak awal yang membantu kami memahami cara menjalankan bisnis dengan baik, memberikan pelatihan keuangan dan memberi kami kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.

“Bisnis kami kini bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan menembus pasar internasional dan pameran di Dubai dan Afrika Selatan, dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina,” jelasnya.

Melalui galeri Pertamina, Sotejo mengaku bisa membantu membiayai kesembuhan anak keduanya yang berkebutuhan khusus tersebut. Selain itu. Melalui produksinya, ia juga berupaya untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas bicara dan pendengaran.

Sebagai pemimpin di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tahun 2060 mencapai tujuan net zero emisi dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Seluruh upaya tersebut selaras dengan penerapan prinsip-prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *