Bisnis

Uskup Agung Merauke Dukung Program Cetak Sawah, Proyek Kemanusiaan untuk Rakyat Papua

Covering6.com, pemerintah Jakarta melalui Kementerian Pertanian mengelola program untuk mencetak 1 juta hektar () di Merauke, Papua Selatan. Sehubungan dengan program ini, Uskup Besar Kabupaten Merauke, Papua Selatan, MGR Grand Old. Peter Canisius Mandagi mendukung upaya pers pemerintah yang harus dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2025.

Menurut Uskup Great Mandagi, Program Pers adalah proyek kemanusiaan untuk orang -orang Papua yang sejauh ini memiliki lahan subur tetapi belum dikelola dengan baik. Dia mengatakan bahwa pertanian adalah sektor yang terkait erat dengan kebutuhan dasar makanan. Oleh karena itu, apa yang telah diluncurkan pemerintah melalui bidang pers memiliki tujuan yang sama dengan hukum agama komunitas Papua.

“Saya mendukung program 100 % karena tujuan mengeksploitasi orang -orang dengan pertanian, jadi kami memiliki tujuan yang sama untuk mengeksploitasi orang -orang dari gereja, bukan orang yang terpisah.

Uskup besar Mandagi meminta pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan kemanusiaan. Jangan biarkan program yang baik ini disebabkan oleh beberapa orang yang tidak memahami pentingnya unit dan unit nasional menurut Panecasila yang diwarisi dari para pemimpin mereka untuk memberikan keadilan kepada komunitas Papua.

“Kadang -kadang ada aktivis yang tidak mengerti apa itu Pancasila karena mengevaluasi pers bidang ini di satu sisi, meskipun ini adalah proyek Pancasila karena kemanusiaan.

Mandagi besar telah meminta pemerintah untuk mengetahui pers bidang ini hingga 100 % dan untuk menciptakan tanah paling subur di Indonesia.

“Saya mengatakan ini adalah program yang bagus, tetapi harus ada bukti, karena alasan mengapa orang -orang Papua makan banyak janji untuk membuat janji ini,” katanya.

Di sisi lain, Uskup Besar meminta rakyat Papua untuk menerima apa yang Tuhan uraikan melalui program pencetakan lapangan. Jangan tinggalkan itu, komunitas konflik karena tanah yang bekerja juga diblokir.

“Menurut pendapat saya, tanah ini milik Tuhan dan Papua menawarkan tanah Tuhan untuk kepentingan banyak orang, karena ini adalah proyek kemanusiaan dan ini pasti di sebelah Tuhan,” katanya.

Dalam hal ini, Great Mandagi yakin dengan orang -orang Papua yang menyambut program ini. Tapi dia mau, pemerintah juga menyatakan bahwa orang -orang disahkan oleh kebijaksanaan lokal mereka.

“Saya meyakinkan saya bahwa orang -orang Papua pasti akan mendukung jika perusahaan atau proyek ditakdirkan untuk memanfaatkannya. Sekarang jangan biarkan masyarakat terlibat,” katanya.

The Great Mandagi mengatakan bahwa semua yang baik, termasuk upaya untuk membangun lapangan, harus diterima sebagai kebaikan yang menerima berkat Tuhan.

“Apa yang dikatakan Gus Dur adalah bahwa saya selalu ingat, dia berkata, jika kita berbuat baik, orang tidak akan bertanya kepada agama kita, orang tidak akan bertanya kepada saya atau ayah, selama kita berbuat baik,” katanya.

Apa yang juga sangat penting menurut Pendeta Peter adalah kepedulian pemerintah untuk penduduk asli. Salah satunya adalah melindungi lingkungan dari kerusakan. Karena, sifat -sifat yang baik ini harus diproses untuk digunakan.

“Proyek ini harus memperhatikan alam, jangan menghancurkan kostum di sana, jangan menghancurkan alam di sana, sebaliknya kita harus menyimpannya, karena sering kali orang -orang Papua merasa, ini milik kita, tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, tetapi itu salah, Tuhan telah menciptakan alam ini sampai dikelola,” katanya.

Seperti yang Anda ketahui, pemerintah berencana untuk mengelola proyek pencetakan beras 1 juta hektar di Merauke Regency di wilayah Papua selatan. Program ini harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia menjadi bar makanan dunia. Selain mencetak padi, pemerintah juga mengelola program untuk mengoptimalkan landasan rawa dalam upaya untuk meningkatkan produksi.

Mulai dari September 2024, kesadaran akan program ini mencapai 95 persen lensa menanam 40 ribu hektar tanah yang terletak di Kabupaten Merauke, di selatan Papua. Dari jumlah tersebut, 30 ribu berada dalam periode penaburan.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *