Vaksinasi Anjing adalah Kunci Utama Mengurangi Kasus Rabies di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yang mematikan di Indonesia. Meskipun Kematian akibat rabies dapat dicegah, bukti menunjukkan bahwa banyak kasus masih terjadi, terutama pada anak-anak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), semua kematian akibat rabies dapat dihindari dengan tindakan pencegahan yang tepat dan pengobatan yang cepat. Apa yang dimaksud dengan rabies?
Rabies merupakan penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing. Hingga 99 persen kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. Ketika gejala klinis muncul, peluang untuk bertahan hidup turun hingga hampir 100 persen. Inilah sebabnya mengapa pengobatan dini sangat penting. Apakah ada rabies di Indonesia?
Data Indonesia menunjukkan 71 orang akan meninggal akibat rabies pada tahun 2024, kesehatan thedesignweb.co.id dikutip dari data resmi yang diterima Kamis, 3 Oktober 2024. Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi negara yang terkena dampak paling parah dengan jumlah 35 orang. dalam 27 kematian pada tahun 2023 dan 16.180 gigitan hewan pada tahun 2024.
Banyak korban tidak mencari pertolongan medis setelah digigit, mungkin karena mereka tidak menyadari bahaya rabies dan perlunya bertindak cepat setelah digigit.
Perwakilan WHO dari Indonesia, Dr. N. Paranitharan menekankan pentingnya informasi dan intervensi yang dapat menyelamatkan nyawa. Sayangnya, pada tahun 2023, 4 dari 5 orang yang meninggal karena rabies tidak mendapatkan pengobatan yang diperlukan setelah digigit.
1. Kesadaran masyarakat
Masyarakat harus mendapat informasi yang baik tentang bahaya rabies dan tindakan pencegahan yang diperlukan. Kampanye pendidikan dan informasi mengenai pentingnya vaksinasi anjing dan apa yang harus dilakukan setelah gigitan hewan sangatlah penting. 2. Vaksinasi anjing
Salah satu strategi paling efektif untuk mencegah rabies adalah vaksinasi massal pada anjing. Ketika cakupan vaksinasi mencapai 70 persen, rabies anjing dapat dikendalikan sehingga mengurangi risiko penularan ke manusia. 3. Penanganan medis segera
Berdasarkan informasi yang diperoleh Health thedesignweb.co.id, setiap gigitan anjing sebaiknya segera mencuci lukanya dengan sabun dan air serta mendapat pengobatan yang tepat. Penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk menerima vaksin rabies yang diperlukan. Tindakan ini bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati. 4. Penatalaksanaan kasus gigitan
WHO dan FAO berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan kapasitas tenaga kesehatan profesional dalam masalah kontak. Termasuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang dilengkapi dengan vaksin rabies. 5. Pengendalian populasi anjing
Manajemen populasi anjing yang efektif, termasuk program vaksinasi oral untuk anjing liar, merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko rabies. Langkah ini membantu menjangkau populasi anjing yang sulit dijangkau dengan program vaksinasi tradisional.
Dengan upaya pencegahan yang tepat, Indonesia dapat menurunkan jumlah kematian akibat rabies. Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO Mereka bertujuan untuk mengakhiri kematian manusia akibat rabies pada tahun 2030 dengan strategi “Zero by 30”. Hal ini mencakup upaya terpadu untuk meningkatkan kesadaran, vaksinasi, dan akses terhadap perawatan medis.
Masyarakat juga berperan penting dalam pencegahan rabies. Mengetahui kerusakan dan mengambil tindakan yang tepat setelah digigit dapat menyelamatkan nyawa. Setiap orang dapat menjadi pembuat perubahan dengan berbagi informasi yang benar dan mempromosikan vaksinasi hewan peliharaan.