Kesehatan

Vitamin D Bukan Cuma Penting untuk Anak dan Ibu Hamil

thedesignweb.co.id, Jakarta Vitamin D sering digunakan untuk anak-anak dan ibu hamil, nyatanya setiap usia membutuhkan vitamin ini untuk menjaga imunitas tubuh, kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ardiansjah Dara.

“Bicara vitamin D3 harus diminum terus-menerus. Karena bukan untuk promosi saja, bukan untuk anak saja, tapi untuk imunitas,” kata Dara.

Selain itu, Dara mengutip pernyataan WHO yang menyebutkan 78,2 persen lansia kekurangan vitamin D. Oleh karena itu, konsumsi vitamin D sangat bermanfaat dalam mengurangi masalah gejala menopause. Kekurangan vitamin D dapat mempengaruhi sistem reproduksi, dan gejala GERD yang umum pada lansia termasuk batuk karena buruknya pembersihan saluran napas. Ciri-ciri kekurangan vitamin D

Dara juga mengatakan, gejala orang yang kekurangan vitamin D antara lain lemah dalam bergerak, mudah lelah, dan rambut rontok. Gejala ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk wanita hamil dan menopause, selain perubahan hormon.

Dara juga mengatakan, menurut WHO, rata-rata kadar vitamin D orang Indonesia hanya 17,2 nanogram per mililiter. Padahal, angka minimal yang disarankan, menurut Antara, adalah 30 nanogram per mililiter (ng/ml).

Hal ini membuat suplemen vitamin D lebih diperlukan dibandingkan paparan sinar matahari.

Pada orang menopause, suplemen vitamin D juga diperlukan untuk mengurangi penumpukan asam lambung yang dikhawatirkan karena penjepit saluran napas dari lambung hingga leher tidak berfungsi lagi.

Ada banyak makanan di sekitar kita yang kaya akan vitamin D. Mulai dari ikan berminyak seperti salmon, mackerel, sarden, dan kuning telur.

Ia juga merekomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya 5.000 iu suplemen vitamin D sekali sehari.

Menurut website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, manfaat sinar matahari dalam produksi vitamin D sangat banyak, antara lain membantu penyerapan kalsium dan fosfor, membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi, menjaga kesehatan otot, meningkatkan mood dan mencegah depresi, melindungi. kesehatan jantung, dan memastikan berfungsinya sistem kekebalan tubuh secara optimal.

Tergantung di mana Anda tinggal, waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah pagi hari sebelum tengah hari.

Di Indonesia, jam 10 dan 11 pagi biasanya merupakan waktu terbaik. Matahari berada pada titik teriknya di tengah hari, saat sinar UVB paling kuat.

Ben

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *