Kesehatan

Vitamin D Diperlukan Semua Kelompok Usia untuk Jaga Imunitas, Ini Penjelasannya

Liputan6.com, Jakarta – Sebagai negara tropis, Indonesia kaya akan sinar matahari dan merupakan sumber vitamin D yang baik. Namun sayangnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah kekurangan vitamin D terbesar.

Faktanya, vitamin D, terutama vitamin D3, berperan penting dalam kesehatan dan pertumbuhan setiap orang. Vitamin ini membantu mengatur penyerapan kalsium dan fosfor, yang penting untuk kekuatan tulang dan gigi, kekebalan, perkembangan otak, dan kesejahteraan umum.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes. Reseptor FICS Vitamin D ada di seluruh tubuh manusia.

Vitamin D memiliki reseptor di seluruh tubuh kita, mulai dari sistem muskuloskeletal, jantung, dan pembuluh darah, kata Dara. Kalbe Show D3 di Jakarta Sabtu (7/9).

Menurutnya, vitamin D3 harus digunakan pada semua usia untuk menjaga pertahanan tubuh.

“Kalau vitamin D3 harus rutin diminum karena tidak hanya melindungi anak-anak tapi juga melindungi mereka,” imbuhnya. Indonesia kekurangan vitamin D

Dara mengacu pada data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020. Rata-rata vitamin D pada penduduk Indonesia sekitar 17,2 nanogram/ml, sedangkan standar yang paling dianjurkan adalah 30 nanogram/ml.

“Jadi Anda mungkin berpikir itu tidak cukup,” katanya.

 

 

 

Lalu, menurutnya, kebiasaan masyarakat berjemur untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari kurang baik. Daripada berjemur pada pukul 11.00-13.00 yang terpapar sinar UVB yang membantu tubuh mendapatkan vitamin D, masyarakat terutama lansia sering berjemur di pagi hari karena kurang baik.

“Saat Covid semua orang mandi, tapi waktu berjemur yang salah adalah di pagi hari. Sebaiknya orang mandi jam 11.00 siang, saat UVB sampai jam 13.00, jadi selain itu menurut saya bermanfaat,” dia menjelaskan. .

 

Suplemen vitamin D juga direkomendasikan bagi individu untuk mengurangi mulas. Dara menjelaskan, kekurangan vitamin D pada seseorang dapat menyebabkan sfingter atau otot tidak berfungsi untuk mencegah asam lambung kembali ke kerongkongan.

“Kalau orang menopause seringnya batuk-batuknya nggak ada apa-apa. Tiba-tiba batuknya nggak berhenti-henti. Mungkin ada masalah GERD, sfingter atau sfingter esofagus bagian atas tidak berfungsi, selain itu memang ada masalah. Lainnya.

 

Menurut dia, tanda lain seseorang kekurangan vitamin D adalah rasa malas, olahraga, kelelahan, dan rambut rontok. Tanda-tanda ini tidak hanya berlaku pada orang pascamenopause, tetapi juga pada semua orang yang kekurangan vitamin D.

Karena gejala yang dijelaskan paling umum dan mirip dengan kondisi kesehatan lainnya, Dara merekomendasikan pengujian untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh.

“Prosesnya sederhana, bisa tes darah,” ujarnya.

Ia juga merekomendasikan agar individu mengonsumsi setidaknya 5.000 IU vitamin D sehari.

Selain dari minum air putih dan nutrisi, Dara mengatakan vitamin D bisa didapat dengan mengonsumsi ikan yang mengandung lemak seperti makarel, salmon, sarden, dan kuning telur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *