Vladimir Putin Sahkan UU Pembebas Utang Prajurit Perang Rusia Vs Ukraina hingga Rp1,5 Miliar
thedesignweb.co.id, Moskow – Warga negara Rusia yang mendaftar untuk berperang di Ukraina akan menghadapi utang hampir 100.000 USD atau sekitar Rp 1,5 miliar. Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada Sabtu (23 November) yang mewujudkan hal itu.
Menurut para ahli, pengaturan ini berpotensi menjadi insentif yang kuat bagi sebagian orang untuk berpartisipasi.
Langkah tersebut, dikutip VOA Indonesia, Senin (25 November 2024), dinilai sebagai upaya Rusia merekrut pasukan di tengah konflik hampir 3 tahun yang menyebabkan banyak tentaranya kelelahan.
Undang-undang baru ini memungkinkan mereka yang dikontrak untuk berperang di Ukraina pada tahun setelah 1 Desember untuk mendapatkan pengampunan utang. Aturan ini juga berlaku bagi pasangannya.
Undang-undang ini mencakup utang yang perintah penagihannya telah diterima oleh pengadilan dan penegakannya dilakukan sebelum 1 Desember 2024.
Total tunggakan yang bisa ditanggung pemerintah adalah 10 juta rubel atau sekitar Rp 1,5 miliar dengan kurs saat ini.
Kongres menyetujui RUU tersebut awal bulan ini.
Undang-undang ini terutama akan berdampak pada generasi muda Rusia yang berada dalam usia berjuang, karena mereka yang berusia 30-an ke bawah lebih cenderung mengambil pinjaman.
Rusia memiliki suku bunga pinjaman yang sangat tinggi, sementara banyak orang di negara tersebut hampir tidak memiliki tabungan, meskipun jumlah pemilik rumah sangat banyak.
“Sebelumnya, bagi kombatan, hanya ada ketentuan untuk menangguhkan pembayaran pinjaman,” kata Sergei Krivenko dari kelompok advokasi Hukum Tentara Warga kepada saluran Telegram Vazhniye Istorii.
Sergei Krivenko dari kelompok advokasi Hukum Tentara Warga mengatakan undang-undang baru ini berlaku bagi mereka yang direkrut menjadi tentara nasional serta mereka yang dimobilisasi untuk “operasi militer khusus”.
Wajib militer tidak dapat dikirim ke garis depan, tetapi mereka dapat memilih untuk menandatangani kontrak untuk bergabung dengan tentara profesional dan dikirim untuk berperang di Ukraina.
Menurut laporan bank sentral yang diterbitkan bulan lalu, lebih dari 13 juta warga Rusia memiliki tiga atau lebih pinjaman dalam dua kuartal pertama tahun ini. Jumlah ini meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah rata-rata yang dibayarkan oleh orang-orang yang memiliki tiga pinjaman atau lebih adalah 1,4 juta rubel (sekitar Rp 213 juta dengan kurs saat ini).
Menurut informasi, warga Rusia yang bertugas di garis depan dibayar jauh lebih tinggi daripada rata-rata nasional.