THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Saham

Wall Street Perkasa, Indeks Saham Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Bursa saham Wall Street atau Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan melihat Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan indeks S&P 500 mencetak rekor baru pada hari Jumat.

Dengan kenaikan tersebut, kedua indeks acuan Wall Street mengonfirmasi kenaikan enam minggu berturut-turut.

Mengutip CNBC, Sabtu (19/10/2024), indeks S&P 500 menguat 0,40% hingga berakhir positif di 5.864,67 pada perdagangan Jumat.

Dow Jones Industrial Average juga ditutup naik 36,86 poin atau 0,09% menjadi 43.275,91.

Sementara itu, Nasdaq Composite, yang memimpin reli setelah pengumuman pendapatan Netflix, mengakhiri perdagangan Jumat dengan kenaikan 0,63% pada 18,489.55.

Ketiga indeks utama tersebut membukukan kinerja positif selama enam minggu berturut-turut. Ini menandai kenaikan mingguan terpanjang pada tahun 2024 untuk Dow Jones dan S&P 500, yang masing-masing berakhir pada 0,96% dan 0,85%.

Nasdaq naik 0,80%.

Saham Netflix naik 11% pada hari Jumat setelah raksasa streaming itu mengalahkan perkiraan pendapatan dan laba Wall Street untuk kuartal ketiga, tetapi melaporkan lonjakan langganan tingkat iklan sebesar 35% dari periode tiga bulan sebelumnya.

Procter & Gamble juga melaporkan keuntungan yang lebih baik dari perkiraan.

Lebih dari 70 perusahaan S&P 500 melaporkan pendapatannya musim ini. Menurut FactSet, 75% di antaranya melebihi ekspektasi.

 

Rob Williams, kepala analis investasi di Sage Advisory, menjelaskan bahwa meskipun pasar diperkirakan akan mengalami peningkatan volatilitas menjelang pemilu, pasar saham sebenarnya mungkin akan menguat pada bulan November.

“Ini tidak lazim pada tahun pemilu. Biasanya justru sebaliknya, pasar menyusut lalu terkoreksi setelah pemilu,” ujarnya.

“Sekarang kita kebalikannya, dan mungkin Anda kebalikan dari apa yang kita miliki – saham-saham menguat hingga pemilu dan ada sedikit volatilitas menjelang pemilu,” katanya.

Williams mengaitkan kinerja yang lebih baik ini dengan investor yang sudah memperkirakan kemenangan calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump, yang kebijakannya lebih ramah bisnis dalam hal pajak dan peraturan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *