Bisnis

Wamentan Ajak Milenial Ciptakan Platform Digital Jembatani Petani dan Konsumen

thedesignweb.co.id, Jakarta – Jumlah petani terus menurun seiring dengan menurunnya minat masyarakat untuk menjadi petani. Oleh karena itu, kini jumlah petani di Indonesia didominasi oleh kalangan lanjut usia.

“Kurangnya jumlah petani muda atau petani milenial menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian karena berdampak pada masa depan pangan Indonesia,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Selasa (29/10/2024).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ia menyebutkan 38,02% petani termasuk dalam kelompok usia baby boomer 41-56 tahun. Saat ini jumlah petani muda sebanyak 21,93 persen yaitu sekitar 6,2 juta orang.

Padahal, generasi milenial mempunyai potensi besar dalam memahami program keamanan pangan dengan menggunakan teknologi digital. Kehadiran generasi muda juga penting untuk memfasilitasi inovasi dalam pengelolaan sumber daya, pemasaran dan distribusi produk pertanian Indonesia.

“Kita hidup di era dimana teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” ujarnya.

“Kita perlu menciptakan sistem digital yang dapat meningkatkan hubungan antara petani dan konsumen, serta mendukung usaha kecil dan usaha kecil di sektor pertanian,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau generasi milenial tidak takut menjadi petani. Antara lain mulai berpartisipasi dalam berbagai program dan inisiatif yang mendukung ketahanan pangan nasional.

Kementerian Pertanian memiliki beberapa program untuk mendorong pertumbuhan minat petani muda. Termasuk program 2,5 juta Duta Petani Milenial (DPM) pada tahun 2024.

Ada pula program lain seperti Mempertahankan Duta Petani (DPA), Melaksanakan Digitalisasi Pertanian (PDP) dan Menumbuhkan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) serta Program Magang Petani Luar Negeri.

 

Menurut Undang-Undang Menteri Pertanian No. 04 Tahun 2019, petani milenial adalah mereka yang berusia antara 19 hingga 39 tahun dan sedang beradaptasi dengan teknologi digital. Program ini bertujuan untuk memulihkan perekonomian masyarakat pertanian, mendorong kewirausahaan dan meningkatkan produksi pangan dan peternakan.

“Saya mengajak generasi milenial untuk berpartisipasi dalam berbagai program dan inisiatif yang mendukung ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berjanji akan membawa Indonesia menuju swasembada pangan. Hal ini bertujuan untuk mencapai swasembada pangan dalam lima tahun ke depan.

Saya yakin dalam 4 sampai 5 tahun kita akan swasembada pangan, kata Prabowo dalam pidato kenegaraannya di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10).

Bahkan, dia tak segan-segan menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan global. Dia mengakui bahwa banyak profesional yang terlibat membahas tujuan besar ini.

Prabowo menekankan Indonesia harus mencapai Swasembada dalam waktu dekat. Mengingat adanya kendala yang dapat membatasi produksi pangan dunia akibat meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah.

 

Koresponden: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *