Wanita Cantik Ini Menikmati Profesi Sebagai Piring Manusia
thedesignweb.co.id, Jakarta Miranda Robero tidak punya apa-apa selain celana berwarna krem di atas meja. Wanita berusia 24 tahun ini tak bisa menahan senyumnya. Jika berlanjut, makanan yang sudah diberikan ke tubuh bisa bocor.
Ya, Miranda memilih menjadi ‘man plate’ dalam banyak peran. Disajikan sebagai piring atau tempat tidur untuk para tamu di Lust, sebuah funhouse pornografi di Brooklyn, AS.
“Saya merasa kuat,” kata Miranda kepada New York Post, Senin (26/6/2017).
Meski nyaris telanjang, Miranda tak malu. Faktanya, dia memiliki banyak jenis makanan di tubuhnya dan orang-orang datang untuk minum, dia merasa seperti dewa.
Sebelum pergi makan malam, Miranda perlu mandi bersih. Minimal satu jam agar kotoran badan hilang. Setelah itu dia akan berpakaian.
Setelah dia berada di meja dan tubuhnya siap, perancang makanan akan menyiapkan makanan di tubuh Miranda. Ada kacang kering, asparagus dan sayuran lainnya.
Saat para tamu datang untuk makan malam, Miranda hanya bisa diam atau tersenyum. Namun, inilah yang saya sukai dari pekerjaan ini.
“Hal favoritku adalah bersikap patuh. Aku tidak perlu memeriksa ponselku atau apa pun karena tugasku adalah melayani.”
Lantas, apa yang harus Anda lakukan jika ada benda asing yang menyentuh bagian tubuh Anda? Miranda dilatih untuk mengatasi masalah ini. Jika ada tamu yang merusak barang, hendaknya tidak merusak makanannya.
Dia juga bangga menjadi sepiring makanan. Tidak semua orang bisa melakukannya karena dibutuhkan orang yang kuat untuk melakukannya.
“Saat saya bekerja, saya tidak memikirkan kapan ini akan berakhir. Namun, saya pasrah dan itu seperti meditasi.”
Dia berkata: “Merupakan keajaiban ketika orang mengambil makanan dari tubuh saya.
Pekerjaan Miranda memang berat, tapi bayarannya setimpal. Ia digaji sekitar Rp tiga juta per jam.
Passion memulai rantai makanan ini pada bulan Februari 2016 sebagai gagasan artis dan musisi Abby Hertz. Ide awalnya muncul karena Hertz melihat tradisi Jepang memakan sushi dari “man plates”.
“Saya ingin mendorong masyarakat untuk melakukan hubungan non-seksual,” katanya.
Setiap Jumat malam hanya Nafsu yang menyajikan makanan di “piring” manusia. Kurang lebih Rp 1.200.000 – Rp 1.500,00 per tamu. Rata-rata restoran ini hanya mampu menampung 200 orang.