Wayang Kulit dan Menara Eiffel Jadi Logo Peringatan 75 Tahun Prancis-Indonesia, Begini Rekam Jejak Sejarahnya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Acara peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis digelar di kediaman Duta Besar Prancis di Jakarta. Peristiwa ini menandai tonggak penting pesatnya perkembangan hubungan kedua negara sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada 4 Januari 1950.
Dalam pidatonya, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Fabien Penon menyoroti bagaimana hubungan kedua negara mencapai status “kemitraan strategis” pada tahun 2011.
Ia mengatakan, peningkatan hubungan ini menjadi landasan seluruh kerja sama di masa depan, terutama setelah diskusi antara Presiden Macron dan Prabowo Subianto pada pertemuan bilateral di Paris Juli lalu dan KTT G20 di Brazil pada November lalu.
“Hubungan kita tidak dimulai pada tahun 1950,” kata Penone saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan di kediamannya di Jakarta, Rabu (11/12/2024) dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.
Kehadiran Perancis di Indonesia sudah ada sejak abad ke-16, antara lain kunjungan pelaut Perancis ke Aceh pada tahun 1601 dan kedatangan dua pangeran Makassar di istana Raja Louis XIV pada tahun 1687.
Duta Besar Pennone menekankan pentingnya mobilitas pelajar sebagai investasi bagi masa depan kita bersama. Kerja sama dengan LPDP akan diperluas untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Prancis.
Selain itu, Museum MACAN akan berkolaborasi dengan lembaga seni Perancis untuk menghadirkan pameran pertama seniman Perancis sejak dibuka pada tahun 2018.
Peresmian logo juga dilakukan dalam rangka peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.
Logo tersebut menampilkan wayang kulit dan Menara Eiffel sebagai simbol kesatuan budaya, dengan baris dari puisi Arthur Rimbaud “Le Bateau Ivre”: “J’ai vu des archipeles sidéraux” yang berarti “Saya melihat gugusan pulau di langit berbintang! ” )”
Dalam rangka memperingati 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik, Indonesia dan Perancis berencana menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya, ekonomi, dan pendidikan. Berikut beberapa kegiatannya:
1. Forum Bisnis Paris
Pada 12 Februari 2025, Business France akan menjadi tuan rumah Forum Bisnis Asia Tenggara dengan fokus pada Indonesia. Forum ini diharapkan dapat meningkatkan arus perdagangan dan investasi antara Perancis dan Indonesia.
2. Program “Membaca”.
Kompas Gramdia meluncurkan proyek ini bekerja sama dengan Perancis untuk memperkenalkan sastra kontemporer Perancis kepada masyarakat Indonesia melalui penerbitan novel-novel pilihan karya mahasiswa sastra Perancis di Universitas Indonesia.
3. Jazz dan mode
Pada bulan Juli, trio jazz Perancis “Rouge” akan tampil di festival jazz terkemuka di Indonesia. Di bulan yang sama, Jakarta Fashion Festival (JF3) akan menggelar pameran retrospektif kolaborasi desainer Prancis dan Indonesia.
4. Program Perumahan Perkotaan
Mulai Januari 2025, program ini akan memperbolehkan tiga artis Indonesia tinggal di Paris selama tiga bulan, sedangkan satu artis Prancis akan datang ke Indonesia pada semester kedua.
5. Festival Film Perancis
Festival ini akan kembali diadakan pada November 2025 dan bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional melalui lokakarya pembuatan film antara Perancis dan Indonesia.
6. Pekan Pangan Prancis
Edisi khusus Gastronomi Prancis akan berlangsung pada Oktober 2025, dengan lebih banyak restoran, koki Michelin, dan acara kuliner di seluruh Indonesia.