Teknologi

DESIGN WEB XL Axiata Raih Cuan Rp 1,03 Triliun Semester 1 2024, Trafik Data Naik 13 Persen

thedesignweb.co.id, Jakarta – Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata melanjutkan kinerja positifnya dengan pertumbuhan dan pendapatan pada semester penuh 2024. Perusahaan meraih pendapatan Rp 17,06 triliun atau meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. .

Dengan EBITDA sebesar Rp8,96 triliun atau meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, XL Axiata meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,03 triliun. Jumlah ini meningkat 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara pendapatan data dan layanan digital menyumbang 93 persen terhadap total pendapatan.

Presiden dan CEO XL Axiata, Diane Cesvarini mengatakan situasi dan kondisi industri telekomunikasi masih penuh tantangan dan persaingan yang ketat namun dapat dijawab dengan pencapaian kinerja yang lebih baik.

“XL Axiata mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan laba yang kuat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satunya adalah keberhasilan XL Axiata yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,03 triliun. Angka tersebut merupakan pencapaian terbesar dalam 10 tahun terakhir. tahun,” kata Diane Cesarini Personalisasikan layanan menggunakan AI

Menurut Dayan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanannya. Dayan mengatakan data Net Promoter Score mengalami peningkatan yang signifikan sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya membantu meningkatkan pendapatan.

Hasil penerapan strategi berbasis digital melalui analisis data memungkinkan XL Axiata berinvestasi di segmen yang lebih tinggi dan membangun jaringan, termasuk memenuhi segmen pelanggan.

Dengan menggunakan analisis data ini, perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang pada waktu yang tepat.

XL Axiata juga memperluas penerapan teknologi AI untuk membuka peluang baru di lanskap industri telekomunikasi.

Salah satunya adalah meningkatkan pengalaman pelanggan. Mulai dari layanan personalisasi dan pengembangan serta penawaran sesuai kebutuhan pelanggan.

Pemanfaatan AI juga berpotensi meningkatkan akurasi lokasi site BTS XL Axiata, serta meningkatkan efisiensi operasional termasuk optimalisasi proses dan pengurangan proses manual.

Pada semester I 2024, XL Axiata memilih menggunakan beban operasional, termasuk menurunkan beban operasional ke level yang lebih rendah.

Beban usaha XL menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengurangan beban operasional terbesar adalah beban penjualan dan pemasaran, beban infrastruktur, serta beban dan beban overhead.

Dayan mengatakan, biaya operasional terbesar saat ini adalah biaya regulasi. Ia pun berharap beban itu bisa dikurangi dengan dorongan pemerintah.

“Kami berharap mendapatkan insentif untuk membantu membangun industri telekomunikasi yang lebih cepat, sehingga kami dapat menciptakan dan membangun jaringan ke pelanggan dalam skala yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik,” kata Dayan.

Dari sisi infrastruktur, XL Axiata terus membangun jaringannya hingga akhir Semester 1 2024.

Hingga akhir semester 1 tahun 2024, total jumlah BTS tercatat sebanyak 163.884 unit, termasuk 109.170 unit BTS 4G. Jumlah ini meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tingkat koneksi jaringan serat optik (fibrated) mencapai 62 persen. Fiberisasi BTS dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan mempersiapkan penerapan 5G di masa depan.

XL Axiata sebelumnya mengalokasikan belanja modal Rp 8 triliun yang sebagian besar digunakan untuk perluasan jaringan. Berkat inisiatif ini, trafik XL tumbuh 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

 

Terkait Layanan Konvergensi, XL Axiata sedang menjalani proses restrukturisasi, termasuk rencana pengalihan sekitar 750.000 pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo.

Langkah tersebut untuk membuka peluang lebih banyak cross-selling guna memperluas dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).

Di sisi lain, perseroan meningkatkan sinergi dengan Link Net sebagai FibreCo, sehingga dapat merespon kebutuhan pasar fixed broadband dengan lebih efisien dan cepat.

Pada semester I tahun 2024, jaringan konvergensi telah mencapai 104 kota/daerah dengan tingkat penetrasi konvergensi sebesar 81 persen.

Saat ini jumlah pelanggan fixed broadband telah mencapai 267.000 yang menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk FMC XL Satu terus meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *