XL Axiata Ungkap Tantangan Bisnis dari ISP Ilegal hingga Starlink, Perlu Regulasi Pemerintah
thedesignweb.co.id, Jakarta – XL Axiata menunjukkan tantangan bisnis ke depan tidak akan mudah. Selain persaingan di industri, XL Axiata mengatakan belum jelasnya regulasi dan aturan dalam beberapa hal dapat berdampak pada bisnis operator.
Salah satu tantangan yang disebutkan Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir adalah ISP ilegal atau penyedia layanan RT/RW Net ilegal.
Selain itu, Marwan juga mengatakan munculnya Starlink dan belum jelasnya aturan mengenai over the top (OTT) penggunaan jaringan operator juga menjadi tantangan.
“Kedepannya, industri telekomunikasi Indonesia akan tetap penuh tantangan, mulai dari kompetitor dan maraknya praktik layanan Internet ilegal (RT/RW Net) serta munculnya layanan dengan teknologi baru seperti Starlink,” kata Marwan. Pada Media Meeting XL Axiata di Yogyakarta, Rabu malam (23/10/2024).
XL Axiata berharap pemerintah bisa turun tangan dan mengatasi beberapa permasalahan yang belum jelas saat ini. Namun permasalahan tersebut jelas akan berdampak pada para pelaku industri telekomunikasi nasional, khususnya operator.
XL Axiata juga menyoroti dampak negatif dari praktik ISP Internet ilegal, antara lain selain merugikan pelanggan, juga merugikan operator dan pemerintah.
Menurut Marwan, praktik tersebut mengabaikan kewajiban membayar BHP frekuensi. Selain itu, hal ini juga menyebabkan harga layanan internet yang tidak sehat, dan dapat membahayakan keamanan data pelanggan.
Untuk itu, pemerintah harus segera mengatur dan mengendalikan praktik tersebut secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Marwan mengungkapkan, praktik RT/RW Net melanggar aturan, antara lain Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Menteri Komunikasi dan InformatikaA
Oleh karena itu, perlu adanya ketegasan pemerintah dalam menjalankan peraturan yang ada karena praktik ilegal tersebut telah merugikan XL Axiata sebagai operator yang berinvestasi dalam pengembangan jaringan dan merupakan pemilik izin yang sah.
Hingga saat ini, XL Axiata berkomitmen memberantas praktik jaring RT/RW melalui edukasi, kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan asosiasi terkait, serta penegakan aturan ketat mengenai syarat dan ketentuan berlangganan layanan.
Tantangan lain dalam bisnis telekomunikasi saat ini adalah munculnya Starlink. XL Axiata melihat Starlink sebagai peluang untuk menghadirkan layanan internet cepat di wilayah terpencil.
Namun di sisi lain, manajemen XL Axiata menekankan perlunya pemerintah menerapkan regulasi yang berimbang untuk menciptakan kesetaraan bagi seluruh pelaku industri.
Hal ini akan mendorong persaingan yang sehat dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Kami juga siap berkolaborasi dengan Starlink dan membuka peluang kolaborasi untuk memperluas jangkauan. layanan Internet,” kata Marwan.
Tak hanya itu, OTT yang terjadi di jaringan operator juga menjadi tantangan bagi bisnis XL.
Oleh karena itu, diperlukan regulasi bukan untuk memberikan keistimewaan kepada operator, melainkan untuk menciptakan level playing field.
Sebab, operator wajib membayar layanan PNBP, Spektrum, dan USO serta berinvestasi setiap saat untuk menjamin layanan pelanggan.
Sebaliknya penyedia OTT tidak membayar sama sekali, pajak belum tentu benar. Oleh karena itu, XL Axiata mengatakan pemerintah harus menerapkan peraturan ketat yang mengatur OTT untuk memastikan operator dan OTT mendapatkan perlakuan yang sama.
Pendapat tersebut bukan tanpa alasan, XL Axiata menilai para pelaku bisnis OTT mendapatkan keuntungan besar dari industri internet Indonesia.
Di sisi lain, operator telekomunikasi termasuk XL Axiata dengan produk layanannya yang semakin terjangkau tidak memperoleh peningkatan pendapatan yang signifikan dari peningkatan trafik tersebut. OTT lebih menikmati peningkatan trafik.