Benarkah Tidak Ada Nyamuk di Islandia? Ini Jawabannya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Islandia adalah sebuah pulau Nordik di Atlantik Utara. Menariknya, Islandia disebut-sebut menjadi satu-satunya negara bebas lalat.
Pada saat yang sama, negara-negara tetangga seperti Greenland, Skotlandia dan Denmark memiliki populasi nyamuk yang signifikan. Berdasarkan situs World Atlas yang dibuka pada Senin (12/09/2024), Islandia memiliki suhu yang sangat dingin hingga bisa mencapai -38°C pada musim dingin.
Suhu yang sangat dingin ini dapat membekukan air di Islandia sehingga nyamuk tidak mungkin berkembang biak. Setiap tahun, Islandia mengalami tiga kali pembekuan dan pencairan besar yang menciptakan kondisi yang terlalu tidak stabil bagi nyamuk untuk bertahan hidup.
Proses pembekuan dan pencairan ini menghentikan perkembangan jentik nyamuk yang memerlukan suhu stabil dan genangan air untuk jangka waktu tertentu. Selain itu, iklim maritim Islandia yang beragam dan ekstrim berperan dalam mencegah kehadiran nyamuk.
Suhu rata-rata tahunan di Islandia adalah antara 0°C dan 10°C, yang tidak ideal untuk nyamuk. Iklim yang dingin dan basah membuat kondisi kehidupan serangga menjadi sangat sulit.
Nyamuk membutuhkan genangan air di kolam dangkal, rawa atau perairan lain untuk bertelur. Telur nyamuk kemudian menetas menjadi larva yang membutuhkan lingkungan air yang konstan untuk makan dan menjadi kepompong.
Setelah itu, pupa akan menyelesaikan siklus hidupnya dan menjadi nyamuk dewasa. Namun, di Islandia, tidak ada genangan air yang cukup lama atau cukup hangat untuk mendukung siklus hidup ini.
Selain suhu dan kondisi lingkungan yang tidak stabil, teori lain menyebutkan bahwa komposisi kimiawi air di Islandia juga tidak mendukung kehidupan nyamuk. Kandungan mineral dan keasaman air di negeri ini tidak mendukung kehidupan nyamuk.
Islandia memiliki banyak sungai berarus deras, sumber air panas bumi, dan danau bersuhu rendah. Semua ini menciptakan habitat yang tidak ramah bagi serangga ini.
Menariknya, satu-satunya nyamuk yang diketahui ditemukan di Islandia adalah spesimen yang disimpan di laboratorium Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia. Lalat itu disimpan dalam botol berisi alkohol setelah Gilsi Már Gíslason, seorang ahli biologi di Universitas Islandia, menangkapnya pada tahun 1980-an di kokpit pesawat Islandia.
Nyamuk tersebut mungkin berasal dari daerah lain dan tidak dapat bertahan hidup di lingkungan Islandia. Fenomena bebas nyamuk di Islandia merupakan hal unik di negara ini dan menarik perhatian para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana kondisi lingkungan yang sulit dapat mempengaruhi keberadaan serangga dan organisme lainnya.
(Tiffany)