Teknologi

Jelang Duel Timnas Indonesia vs Jepang, Warganet: Bismillah, Nggak Ada yang Nggak Mungkin!

Liputan6.com, Jakarta: Kegembiraan masyarakat Indonesia terlihat jelang laga krusial antara Timnas Indonesia (Timnas) kontra Jepang di Grup C putaran ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding di Stadion Gelora Bang Karnoman pada Jumat (15/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Laga ini diprediksi akan menjadi ujian besar bagi tim Garuda. Pasalnya, peringkat Jepang saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yaitu peringkat 15 dunia.

Meski begitu, harapan masyarakat tetap tinggi, terutama terhadap nasib anak angkat Shin Tae-yeon yang diharapkan bisa baik-baik saja.

Di platform jejaring sosial

Tercatat lebih dari 13.600 cuitan warganet membanjiri linimasa X yang berisi doa dan dukungan untuk timnas Indonesia.

Banyak komentar netizen yang mengutarakan harapan dan keyakinan, meski melawan tim kuat bukan tidak mungkin Garuda bisa menampilkan performa solid.

Berikut beberapa kutipan motivasi dari X pengguna Twitter yang dihimpun tim Tekno Liputan6.com:

“#HariTim Nasional Ayo berangkat!!!!!” Tweet @a**** di X.

@h**** akun di jejaring sosial

“Indonesia di klasemen terbawah, kalau menang lawan Jepang bisa menyusul Bahrain! Bismillah menang” @I****.

“Semoga beruntung! @TimnasIndonesia. Apapun hasilnya, kami selalu bangga padamu🦅🇮🇩 Kak Q, selamat atas debutmu hari ini! @t**** said!”

Sementara itu, akun @lalulalalangg mentweet: “Jepang tolong istirahat 3 poin di King Indo malam ini #TimnasDay.”

Bismillah Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berdoa agar Gurud menang. Kami percaya seperti yang dikatakan Jay.

Selain itu, jelang laga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Indonesia kontra Jepang, masih banyak masyarakat yang mencari tiket. Salah satu jejaring sosial untuk mencari tiket adalah X.

Umumnya ada istilah Wanted to Sell (WTS) ketika penjual sedang menawarkan tiket, dan Wanted to Buy (WTB) untuk menandakan ada yang menginginkan tiket. Kebanyakan dari mereka memilih cara ini karena sudah kehabisan tiket di saluran pembelian resmi atau tidak memiliki akses untuk membeli di saluran resmi.

Perlu diketahui, tiket pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang hanya dapat dibeli melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Bank Mandiri bermitra dengan Garuda Sepakbola Indonesia untuk menjual tiket babak ketiga kualifikasi Piala Dunia melalui platform Book My Show.

Calon pembeli harus sudah memiliki ID Garuda sebelum melakukan pembelian. Garuda ID merupakan ID berupa kode unik yang wajib dimiliki oleh suporter untuk dapat membeli tiket pertandingan timnas Indonesia.

Pendaftaran Garuda ID dapat dilakukan secara online di situs resmi pssi.org dan s.id/membergaruda.

Namun jika dilihat dari tingginya permintaan jelang laga Jumat, 15 November 2024 sore nanti, nampaknya menjadi petaka bagi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan menjual tiket palsu. Berdasarkan penelusuran Liputan6.con di laman X, ada beberapa akun yang patut diwaspadai scammer atau penipu.

Pertama, perhatikan nama pengguna atau username. Akun yang berpotensi penipuan biasanya mengubah nama penggunanya setelah penipuan berhasil. Selanjutnya, lihat fungsi respon. Akun yang ditandai sebagai penipuan biasanya menonaktifkan atau menonaktifkan interaksi menggunakan fitur balasan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir interaksi dengan korban penipuan sebelumnya.

Hal lain yang dapat diamati secara sekilas adalah kata atau frasa. Biasanya, beberapa akun yang ditandai sebagai penipu akan menggunakan format atau pola yang sama. Waktu pengunduhan juga sudah dekat. Ini patut diperhatikan.

Biasanya ada banyak jenis penjual. Pertama, penjual yang menawarkan harga lebih murah namun biasanya mensyaratkan pembayaran penuh di muka. Penjual akan menekan calon pembeli dengan alasan banyak peminat tiket. Oleh karena itu, pembeli yang tidak ingin melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan harga yang lebih murah mungkin akan tergoda untuk melakukan pembayaran cepat.

Setelah membayar online menggunakan QR (bukan rekening bank), penjual memblokir rekening pembeli dan mengambil jumlah yang dibayarkan tanpa operasi transfer tiket apa pun. Dengan demikian, penjual korban tidak bisa lagi berkomunikasi dengan penjual yang melakukan penipuan tersebut.

Penjual lain terang-terangan menawarkan harga jauh lebih tinggi dari harga resminya. Terlihat lebih meyakinkan karena harga yang lebih tinggi mendekati pertandingan bisa dibilang cukup masuk akal. Namun, pembayaran di muka untuk pesanan dan jaminan pembeli tidak akan lari.

Penjual mengatakan sisanya bisa dibayarkan pada saat pertemuan di Stadion Gelora Bang Karno (GBK) dan penukaran Garwood ID. Sayangnya, penipu tetaplah penipu. Setelah membayar uang muka, penipu memulai prosesnya dengan memblokir rekening pembeli (korban).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *